Penyekapan dan Perampokan Istri Juragan Ternyata Disutradarai Korban Sendiri, Begini Skenarionya
Di hadapan penyidik, H mengaku memborgol tangan Maya dan mengikat kaki korban atas permintaan Maya Purnama Sari.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Teka-teki kasus perampokan yang menimpa Maya Purnama Sari, istri dari Wakil Ketua DPRK Nagan Raya Samsuardi alias Juragan yang terjadi Minggu (23/10/2016) mulai terkuak.
Polisi yang melakukan penyelidikan mulai menemukan titik terang bahwa penyekapan tersebut diduga disusun dan disutradarai oleh Maya Purnama Sari, selaku korban dalam kasus menghebohkan itu.
“Berdasarkan hasil penyelidikan yang kita lakukan hingga hari ini (kemarin), kasus penyekapan dan perampokan yang dialami Maya Purnama Sari dipastikan direkayasa oleh korbannya sendiri,” kata Kapolres Nagan Raya, AKBP Mirwazi kepada Serambinews.com (Tribunnews.com network), Selasa (25/10/2016) siang.
Menurut Kapolres, pelaku berinisial H yang merupakan tersangka utama kasus tersebut juga mulai bicara.
Di hadapan penyidik, H mengaku memborgol tangan Maya dan mengikat kaki korban atas permintaan Maya Purnama Sari.
Maya juga sempat memberikan uang Rp 400.000 kepada H yang juga tetangga korban, warga Sapek, Kecamatan Seunagan, guna merental mobil untuk keperluan mereka jalan-jalan dengan harapan aksi affair keduanya tak diketahui warga desa setempat.
Apalagi, Maya Purnama Sari merupakan istri pejabat negara dalam hal ini Wakil Ketua DPRK Nagan Raya Samsuardi alias Juragan.
Namun, upaya perencanaan perampokan yang digagas oleh Maya Purnama Sari keburu diketahui polisi setelah seorang pembantu yang berada di rumah ibu kandung korban, mengetahui Maya dalam kondisi sudah terikat dan terborgol.
Melihat kejadian ini, kata Kapolres Mirwazi, sang pembantu langsung menghubungi Juragan.
Selanjutnya Juragan menghubungi polisi untuk terjun ke lokasi kejadian.
Sementara pelaku H yang telah berhasil merental sebuah mobil yang kembali datang ke rumah mertua korban justru kaget bukan kepalang, di hadapan penyidik, ia mengaku kaget mengapa tiba-tiba banyak polisi di sekitar rumah korban.
Ia sempat mengirim pesan singkat (sms) ke HP Maya Purnama Sari menanyakan mengapa banyak polisi di rumah.
H menduga Maya menjebak dirinya dengan menyuruh pelaku mengikat korban dan memborgolnya.
Karena sms yang dikirim tak dibalas Maya, sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu malam lalu, H kembali mengirim sms kepada Maya Purnama Sari untuk menanyakan apakah mereka jadi ke luar jalan-jalan ataupun tidak.