Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Ajukan Suntik Mati untuk Humaida, Ini Jalan Panjang Penderitaan Keluarga Mutolib

Kesabaran Mutolib menjaga Humaida menyayat hati Januar. Ayahnya, kata Januar, tidak banyak menuntut. Ia setia menunggu.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Sempat Ajukan Suntik Mati untuk Humaida, Ini Jalan Panjang Penderitaan Keluarga Mutolib
Kompas.com Kontributor Balikpapan/ Dani Julius Zebua
Abdul Mutolib, Dilla, dan Fauzi, saat menunggu Humaida di RS Panglima Sebaya. Foto dokumentasi Januar As'ari, anak pertama Mutolib dan Humaida. 

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Abdul Mutolib bersama kelima anaknya menjalani kehidupan berat setelah Humaida, istrinya, sakit keras dan dirawat di Rumah Sakit Umum Panglima Sebaya, Tana Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Bahkan, Mutolib sampai berniat mengajukan suntik mati atau euthanasia untuk istrinya karena merasa kasihan dengan kondisi Humaida.

Akibat sakit yang sudah lama diderita Humaida, anak-anaknya sempat terpisah-pisah dari orangtua pada dua tahun pertama ibunya sakit.

Pasalnya, Mutolib mencurahkan perhatian penuh bagi kesembuhan Humaida.

Tiga anaknya harus dititipkan ke teman dan tetangga.

Begitu pula anak terakhir yang baru dilahirkan Humaida harus dititipkan ke kerabatnya di Amuntai, Kalimantan Selatan.

“Adik kedua hingga keempat selalu bersama, tapi tinggal di rumah satu karyawan ke karyawan bapak yang lain selama satu sampai dua tahun. Tahun yang berat,” kata Januar As’ari, putra pertama pasangan Humaida dan Mutolib, Jumat (28/10/2016).

Berita Rekomendasi

"Yang kelima, sejak lahir langsung dirawat karyawan bapak yang lain di Kalsel," katanya.

Usia keempat adiknya terpaut jauh dari Januar. Mereka sangat belia saat ibunya koma.

Banyak hal yang tak bisa dinikmati adik-adiknya sejak sang ibu tak berdaya.

Muhammad Ilham Nadir, adik kedua dari Januar, selama 14 tahun tak lagi merasakan asupan tambahan dari bahan kulit udang.

Asupan tambahan ini dipercaya bisa membantu pertumbuhan dan pemulihan Ilham menjadi normal dari kondisi hiperaktif.

“Ibu yang biasanya mencarikan asupan tambahan itu,” kata Januar.

Belum lagi adiknya yang ketiga, Ahmad Faizal Muzaki, saat itu belum lama mengenyam sekolah dasar dan Dila Faiqotul Himah masih balita.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas