Edan, Statusnya Masih Siswa SMK, Tapi Tiga Anak di Surabaya Ini Sudah 10 Kali Begal Motor
Tiga pelajar yang merupakan komplotan begal motor di berbagai tempat di Surabaya, digulung Unit Resmob Polrestabes Surabaya, Kamis (3/11/2016).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tiga pelajar yang merupakan komplotan begal motor di berbagai tempat di Surabaya, digulung Unit Resmob Polrestabes Surabaya, Kamis (3/11/2016).
Tiga pelajar sebuah SMK di Surabaya yang diciduk polisi, yakni AG (16), FZ (16) dan KR (17). Mereka berasal dari Krembangan, Surabaya.
Ketiga pelajar itu diringkus atas kasus perampasan sepeda motor di Jl Demak Surabaya, Rabu (2/11/2016).
Mereka ditangkap setelah polisi lebih dulu membekuk Luqman Hakim Wijaya (20), SAJ (17), dan FAD (15), asal Krembangan Bhakti Lebat.
Komplotan itu membegal motor milik M Ababiel Faraditya, warga Jl Kupang Krajan Surabaya. Motor yang dibegal, yakni Honda Beat L 4941 YF.
"Tiga tersangka ini hasil pengembangan. Ternyata ini komplotan begal yang bisa beroperasi di daerah Simorukun dan Darmo," sebut Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Shinto Silitonga. Kamis (3/11/2016).
Dari hasil pemeriksaan, komplotan ini kerap melakukan aksi pencurian dan kekerasan. Sedikitnya ada 10 lokasi yang dilakukan komplotan pelajar ini.
Ada enam lokasi perampasan dan pencurian motor, serta empat lokasi pencurian handphone.
"Saya prihatin sekali melihat ini. Tidak masuk akal karena semua pelaku masih anak-anak dan berstatus pelajar. Mereka tahu dari mana merampas motor," kata Shinto.
SAJ sebagai ketua komplotan ini mengaku nekat merampas dan mencuri motor lantaran tidak punya uang jajan sekolah dan minum-minuman keras (miras).
"Ya, kompak saja melakukan perampasan. Semua sasarannya anak-anak sekolah," aku SAJ.
Hasil kejahatan yang diperoleh, selanjutnya dijual ke Madura. Satu motor dijual Rp 2 juta.
Begitu hasil curian laku dijual, komplotan begal pelajar ini bersenang-senang dengan pesta miras di Jalan Tidar, Surabaya.