Warga Tak Mampu di Semarang Berebut Pakaian di Dhuafa The Street Store Kota Lama
Yuni dan ratusan warga tidak mampu rela mengantre di samping Gereja Blenduk, Kota Lama Semarang, Senin (7/11).
Editor: Sugiyarto

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Yuni dan ratusan warga tidak mampu rela mengantre di samping Gereja Blenduk, Kota Lama Semarang, Senin (7/11).
Yuni tak sabar memilih empat baju baru dan layak pakai yang disediakan bus outlet Dhuafa The Street Store dan Kementrian Sosial (Kemensos).
Setelah melakukan registrasi, Yuni pun langsung bergegas memilih empat pakaian yang disediakan panitia. Yuni mengaku senang bisa mendapatkan empat pakaian secara gratis.
"Saya kemarin dapat kupon. Baru kali ini dapat baju gratis apalagi bajunya bagus-bagus," ujarnya usai turun dari bus.
Yuni berharap gelaran serupa bisa sering dilakukan agar warga tidak mampu bisa merasakan memakai baju bagus.
"Kalau bisa sering ada pembagian baju seperti ini," ujarnya.
Hal sama juga disampaikan Nining Setiwati. Menurutnya bahan baju yang disediakan tidak seperti baju pantas pakai yang dibagikan pada umumnya.
"Senang dapat bahan baju yang bagus. Saya harap bisa setiap tahun untuk para pengamen seperti kami," ujarnya.
Namun tidak semua mendapatkan kupon. Panitia hanya menyediakan 500 kupon yang dibagikan secara acak. Jumiati misalnya tampak murung ketika tidak mendapatkan kupon.
"Saya ngga tahu ada pembagian kupon. Saya ikut antre saja semoga tetap bisa dapat," ujarnya.
Ketua penyelenggara, Deni M Pondiu mengatakan jika program bus outlet Dhuafa secara resmi diluncurkan oleh Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa.
"Program ini menyambut hari Pahlawan 10 November mendatang. Kami ingin warga tidak mampu memiliki pakaian yang layak pakai," ujarnya.
Deni mengatakan pakaian yang dibagikan merupakan bantuan dari masyarakat.
"Kami sediakan 2.500 pakaian. Setiap warga kurang mampu bisa mendapatkan 4-5 pakaian. Tidak hanya di Semarang, Bus Outlet Dhuafa ini juga akan berkeliling ke Jakarta, Bandung, Jogja, Solo dan Surabaya," ujarnya.(*)