Juru Parkir di Jalan Menteri Supeno Kaget Temukan Cek Senilai Rp 2,75 Miliar
Karmini kaget setelah mendapati sebuah cek Panin Bank KCU Palmerah senilai Rp 2,75 miliar atas nama PT Prima Nusantara.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Juru parkir di Jalan Menteri Supeno, Karmini menemukan dua amplop coklat kecil di lokasi kerjanya, Selasa (8/11/2016) malam.
Setelah amplop dibuka, Karmini kaget setelah mendapati sebuah cek Panin Bank KCU Palmerah senilai Rp 2,75 miliar atas nama PT Prima Nusantara.
Karmini tidak tahu penyebar amplop berisi cek tersebut.
Selain cek, terdapat surat izin perdagangan (SIUP) Besar atas nama PT Prima Nusantara dengan alamat Jalan Rajawali Selatan Blok III No 10, Gunung Sahari Jakarta Pusat dengan nomor telepon 085212832929.
Presiden Direktur PT Prima Nusantara bernama Helmy Gunawan.
Dalam SIUP tersebut ditandatangani Kepala Perindustrian dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta yakni Edwar Panjaitan SE.
SIUP juga disertai cap Dinas Perindustrian dan pedagangan Provinsi DKI Jakarta beserta foto kepala dinas.
"Saya sama anak saya menemukan dua amplop coklat. Amplop satu dengan amplop lain jaraknya sekitar 50 meter. Saya kaget ada cek Rp 2,75 miliar. Wah bisa buat beli motor. Saya tunggu tidak ada orang yang mencari," kata Karmini.
Karmini sudah menaruh curiga jika cek tersebut palsu.
"Anak saya mau kembalikan amplop itu. Tapi saya bilang kalau mau mencairkan uang harus yang punya cek yang tanda tangan. Masa cek sampai miliaran tidak ada yang mencari," ujarnya.
Tribun Jateng (Tribunnews.com Network) berusaha mengklarifikasi kebenaran cek tersebut ke pihak Panin Bank Jalan Pandanaran Semarang.
Staf Operasional Panin Bank Pandanaran, Poedjiono menyatakan jika cek tersebut palsu.
"Dari ukuran sudah tidak sesuai standar dan berbeda. Ini jelas palsu," ujarnya.
Poedjiono mengatakan jika cek bisa ditulis tangan atau cetak tergantung dengan nasabah.
"Saya harap masyarakat perlu hati-hati jika menemukan atau menerima cek dari orang lain. Pastikan ke bank untuk keasliannya," ujarnya.