Kesaksian Losiam: Malam Ditelepon, Pagi Sang Anak Meninggal
Losiam tak menyangka, malam masih menerima telepon putranya. Pagi hari ia mendapat kabar kapal anaknya karam di perairan Nongsa, Batam.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Y Gustaman
![Kesaksian Losiam: Malam Ditelepon, Pagi Sang Anak Meninggal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/losiam_20161109_190420.jpg)
Losiam Sulit Melupakan Kenangan Bersama Eldo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Suasana duka terlihat di tempat persemayaman jenazah Eldo Dwi Aprian (23), korban kapal tenggelam di Batam, Kepulauan Riau.
Losiam Fin (43) tampak terus menangis kala sanak keluarga berdatangan ke Gedung Yayasan Sejahtera, Kompleks Pemakaman Yayasan Bhakti Suci, Kubu Raya, Selasa (8/11/2016) malam. Ia membagi kenangan selama bersama anaknya, Eldo, ketika masih hidup.
"Dia (Eldo, red) pulang dari Johor, Malaysia. Dia kerja di sana sudah hampir dua tahun. Dia itu naik kapal gelap (ilegal), karena mereka tidak punya dokumen apa-apa," cerita Losiam.
Di kapal tak resmi itu Eldo bersama temannya bernama Ahuang (24), yang juga meninggal dalam kecelakaan. Kapal bermuatan para TKI asal Malaysia itu karam setelah menghantam karam di perairan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, beberapa hari lalu.
Jenazah Ahuang sudah ditemukan tapi pihak keluarga belum ada yang pergi mengurus ke Batam. Sebelum membawa pulang jenazah, keluarga harus menjalani tes DNA untuk memastikan korban benar-benar anggota keluarga mereka.
Tiap-tiap jenazah korban kapal tenggelam, termasuk Edo, menurut Losiam memang sulit dikenali. Kabar meninggalnya Ahuang belum terkabarkan, lantaran belum ada foto atau identifikasi yang dapat meyakinkan pihak keluarga Ahuang.
"Kemungkinan kalau hari ini ada orang rumahnya (Ahuang) pergi, berarti besok mungkin bisa dikirim. Kata petugas tim medis di sana," cerita Losiam.
Terakhir kali Losiam berkomunikasi dengan Eldo pada Selasa (1/11/2016) malam. Saat itu Eldo mengabarkan akan berangkat menggunakan kapal untuk pulang ke rumah.
"Ma, malam ini aku mau berangkat, tapi mau pakai kapal yang malam, jam dua atau jam tiga. Soalnya kami kan tidak punya dokumen," kata Eldo seperti ditirukan Losiam.
Itulah komunikasi terakhir Losiam dengan putranya. Dalam perbincangan via telepon itu Losiam tak lupa mendoakan keselamatan Eldo.
"Tidak menyangka saya, jam sembilan pagi di rumah sini ada keponakan saya datang. Dia bilang, 'Tante semalam Eldo naik kapal, kapalnya tenggelam di Batam,'" kata Losiam.
Mendengar kabar tersebut Losiam panit dan berusaha mencari informasi. Pada Kamis (3/11/2016), ia menuju Batam dan mencari tahu korban tenggelam di Rumah Sakit Bhayangkara Batam.