MCK Tak Berfungsi, Warga Desa Tanjung Dewa Buang Air di Pesisir Pantai
Kotoran di toilet tak bisa terbuang, terutama saat musim hujan. Warga desa mengeluhkan kondisi tersebut.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Mukhtar Wahid
TRIBUNNEWS.COM, PELAIHARI - Bangunan MCK (mandi cuci kakus) serta tempat wudu di Desa Tanjung Dewa, Kecamatan Panyipatan, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, dikeluhkan warganya.
Sebab, MCK yang dibangun menggunakan dana hibah Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut, tak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Terutama pada bagian toilet.
"Kotoran tinja tidak bisa terbuang saat musim penghujan," ucap tokoh warga setempat, H Abdul Muin, Selasa (8/11/2016).
"Sudah kami sampaikan kepada pengawas atau konsultan proyeknya. Tapi sepertinya tidak diperbaiki," lanjutnya.
Asmah, ibu rumah tangga yang menghibahkan lahan pekarangan belakang rumahnya untuk pembangunan MCK itu, juga mengeluh.
"Bagamana kita mau buang air kalau WC buntu seperti itu," ujarnya.
Karena kondisi itu, sebagian warga buang air di pesisir pantai. Hal itu dikatakan Asiah, seorang warga desa lainnya.
Kepala Desa Tanjungdewa, Ibrahim mengatakan, ada 14 titik bangunan MCK dari dana hibah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diserahkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanahlaut.
"Kemarin itu memang ada pengecekan bangunan MCK. Tidak ada keluhan dari warga saya. Kalau hari ini mengeluh sebaiknya diberitahu Ketua RT," ucapnya.
"Nanti dari Ketua RT akan kami sampaikan dengan pihak pelaksana pembangunan MCK. Ada 14 MCK di desa kami ini, hanya satu itu yang dikeluhkan," katanya.(*)