Badan Geologi Luncurkan Buku Potensi Bencana
Buku tersebut memuat peta dan informasi umum wilayah kecamatan di Seluruh Indonesia yang berpotensi terjadi gerakan tanah dan banjir bandang
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Badan Geologi memublikasikan buku prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah di kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Kamis (10/11/2016).
Buku tersebut memuat peta dan informasi umum wilayah kecamatan di Seluruh Indonesia yang berpotensi terjadi gerakan tanah dan banjir bandang.
Kepala Badan Geologi, Ego Syachrial, mengatakan, buku itu berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah yang diterbitkan Badan Geologi, dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang di keluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurutnya, buku prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah tersebut akan selalu berubah pada setiap bulannya, tergantung pada prakiraan curah hujan bulanan.
"Publikasi Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah dapat diunduh di situs resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yaitu www.vsi.esdm.go.id. Peta ini akan dipublikasikan dan diperbaharui setiap bulannya," kata Ego kepada wartawan.
Dikatakan Ego, buku tersebut juga diberikan kepada pemerintah daerah untuk memberikan peringatan dini potensi gerakan tanah saat curah hujan di atas normal untuk setiap kecamatan di kabupaten/kota yang berpotensi gerakan tanah.
Buku itu, kata dia, juga diharapkan dapat dijadikan acuan dalam membangun kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengantisipasi ancaman gerakan tanah.
"lndonesia akan memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi hingga akhir 2016. Curah hujan dengan intensitas tinggi ini berpotensi menyebabkan tejadinya gerakan tanah di seluruh daerah di Indonesia khususnya di Jabar," kata Ego.
Ego mengatakan, Jabar merupakan wilayah yang rentan terjadi pergerakan tanah/tanah longsor dan banjir bandang. Berdasarkan data yang dimilikinya, Jabar merupakan daerah yang paling sering dilanda bencana gerakan tanah dengan 87 kejadian.
"Itu data dari awal tahun sampai 8 Novmber 2016. Jadi 40 persen kejadian pergerakan tanah yang terjadi di Indonsia itu terjadi di Jabar," kata Ego. (cis)