Bupati Ajak Perbankan Garap Sektor Pertanian Lingga
Wello meminta semua pihak, khususnya perbankan tidak lagi memandang sektor pertanian ini sebagai secondary sector
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bupati Lingga, Kepulauan Riau, Alias Wello mengajak para pengusaha dan lembaga perbankan untuk ikut berpartisipasi menggarap sektor pertanian di bumi “Bunda Tanah Melayu” itu, guna membantu terwujudnya kemandirian pangan di Provinsi Kepulauan Riau.
“Sektor pertanian di Lingga ini terbesar di Kepulauan Riau. Karena itu, kami mengajak para pengusaha dan perbankan ikut berpartisipasi meningkatkan kekuatan pangan di daerah ini,” ajak Alias Wello dalam keterangan persnya, Rabu (9/11/2016).
Ajakan Bupati Lingga yang akrab disapa Awe ini, bukan tanpa alasan. Mengingat Kabupaten Lingga sudah ditetapkan oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman sebagai salah satu sentra pertanian organik terbesar di Indonesia.
“Tahun ini, Kementerian Pertanian sudah menganggarkan pencetakan sawah di Lingga seluas 1.400 hektar. Tahun depan, diperkirakan sedikitnya tercetak lagi sekitar 2.000 hektar. Ini baru dari pemerintah, belum lagi dari pihak swasta,” jelasnya.
Karena itu, mantan Ketua DPRD Lingga ini, meminta semua pihak, khususnya perbankan tidak lagi memandang sektor pertanian ini sebagai secondary sector karena perannya yang sangat vital dalam mempengaruhi perekonomian global.
“Produk pertanian, khususnya pertanian organik, bukan lagi bisnis pinggiran, tapi sudah memasuki pasar internasional. Apalagi produk pertanian organik Lingga ini memang sudah diproyeksikan untuk memasuki pasar ekspor,” katanya.
Minimnya minat perusahaan swasta untuk menginvestasikan modalnya di sektor pertanian di daerah paling selatan provinsi Kepulauan Riau itu, diduga tidak terlepas dari kurangnya minat perbankan menyalurkan pembiayaan. Sejak program pencetakan sawah baru ini dicanangkan di Lingga, baru satu perusahaan swasta yang mengajukan perizinan.
“Baru satu perusahaan, yakni PT. Multi Coco Indonesia yang sudah investasi di sektor pertanian ini. Kita berharap perbankan juga ikut mendorong sektor pertanian ini, agar dapat berkembang secara optimal. Apalagi sektor ini paling banyak menyerap tenaga kerja,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.