Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Tahun Dipasung di Tubir Jurang, Tim Mandikan Toirun

Akhirnya Toirun (43) bebas dari pasungan rantai yang mengikatnya ke sebuah pohon di tubir jurang selama 15 tahun lamanya.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Puluhan Tahun Dipasung di Tubir Jurang, Tim Mandikan Toirun
Surya/Didik Mashudi
Tim evakuasi memandikan Toirun (43) sebelum mengevakuasinya ke Rumah Sakit Jiwa Lawang, Kabupaten Malang, Kamis (10/11/2016). Selama 15 tahun keluarga membelenggu kedua tangan dan kakinya menggunakan rantai ke pohon di tubir jurang dekat desanya. SURYA/DIDIK MASHUDI 

Laporan Wartawan Surya, Didik Mashudi

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Akhirnya Toirun (43) bebas dari pasungan rantai yang mengikatnya ke sebuah pohon di tubir jurang selama 15 tahun lamanya.

Tim pembebasan pasung Jawa Timur melepaskan penderitaan Toirun yang mengalami gangguan jiwa pada Kamis (10/11/2016).

Dikhawatirkan membuat onar, keluarga mengingat kedua tangan Toirun ke sebuah pohon jangkung di pinggir jurang di Desa Sawahan, Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Dipasung di tubir jurang
Toirun (43), penderita gangguan jiwa, disekap keluarganya selama 15 tahun di tubir jurang di Desa Sawahan, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (10/11/2016). SURYA/DIDIK MASHUDI

Petugas Rumah Sakit Jiwa Lawang cekatan memandikan Toirun. Semula petugas memotong rambutnya yang masai dan acak-acakan.

Tak lama mereka mengguyurkan air ke tubuh, mengusapkan sampo ke rambut Toirun sampai bersih. Sudah puluhan tahun Toirun tidak pernah mandi dan keramas.

Petugas juga memakaikan baju dan celana baru. Tak lupa kumis Toirun yang memanjang dicukur rapi.

Orang gila di Trenggalek
Toirun (43), penderita gangguan jiwa, disekap keluarganya selama 15 tahun di tubir jurang di Desa Sawahan, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (10/11/2016). SURYA/DIDIK MASHUDI
Berita Rekomendasi

Selama di bawah pasungan tak pernah sehelai benang pun menutupi tubuh Toirun. Keluarganya membiarkan tubuhnya kehujanan dan kepanasan.

Kepala Desa Sawahan Sumidi mengungkapkan keluarga Toirun terpaksa merantai kakinya supaya tidak keluyuran dan membahayakan masyarakat.

"Kalau rantainya dilepas, orang tuanya  khawatir nanti keluyuran lagi. Ibunya kan sudah tua, sehingga keluarganya memasang rantai," jelas Sumidi.

Sumidi bersyukur tim dari Kantor Dinas Sosial Pemprov Jatim dan Rumah Sakit Jiwa Lawang telah membebaskan Toirun dari belenggu rantai. "Kami berharap pasien bisa sembuh," ungkap dia.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas