Mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional Denpasar Meninggal di Puncak Gunung Ijen
I Putu Deni Krosiawan (20), pecinta alam asal Jembrana Bali, meninggal di puncak Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - I Putu Deni Krosiawan (20), pecinta alam asal Jembrana Bali, meninggal di puncak Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (10/11/2016).
Korban yang juga mahasiswa semester lima Fakultas Hukum Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar ini mendaki gunung bersama ketiga rekan sekampusnya.
Artha Darmawan, seorang rekan korban, menceritakan awalnya mereka berangkat dari Jembrana, Rabu (9/11/2016) dan memang berniat mendaki gunung yang memiliki ketinggian 2.443 mdpl itu.
Menurut dia, korban yang akrab dipanggil Oci tersebut sudah tujuh kali mendaki Gunung Ijen.
"Dia yang menunjukkan spot-spot untuk foto yang bagus. Kami sempat mengambil gambar di spot pertama lalu Oci berjalan lebih dulu untuk menunjukkan spot foto yang kedua. Saat itu jarak saya dengan dia sekitar 5 meter dan tiba-tiba dia tengkurap dan mencakar-cakar tanah seperti orang kerauhan (kesurupan)," jelasnya.
Artha kemudian turun ke pos pertama untuk mencari bantuan dan bertemu dengan pasangan suami istri asal luar negeri yang kemudian membantu memberikan nafas bantuan kepada korban.
"Saat itu dia menggelang-gelengkan kepala dan mengangkat tangan tapi saya masih usaha untuk mencari bantuan ke bawah karena saya merasakan jika badan teman saya masih hangat," katanya.
Saat itu, Oci dijaga oleh rekan-rekannya yang lain serta beberapa penambang belerang.
Saat kembali naik ke atas, Artha berpapasan dengan rombongan yang mengevakuasi Oci dengan menggunakan troli milik penambang ke bawah.
Oci kemudian dibawa ke RSUD Blambangan dengan ambulans.
"Saya sempat protes mengapa kawan saya ditutupi dengan kain dan melarang semua orang di sana yang akan motret Oci. Namun saat di kendaraan saya sentuh badan Oci sudah dingin," ungkapnya.
Artha mengaku tidak mengetahui apakah korban memiliki penyakit asma atau tidak.
Ia mengarakan, korban sudah menaklukkan beberapa gunung di Pulau Bali dan juga sebagian Jawa.
"Saat berangkat dia yang paling semangat dan menjadi pemandu kami," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.