Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Bank Indonesia Terkait Logo Bank Indonesia di Uang Pecahan Rp 100 Ribu

Sejak kemarin netizen dihebohkan atas beredarnya foto pecahan uang kertas tahun emisi 2014.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Penjelasan Bank Indonesia Terkait Logo Bank Indonesia di Uang Pecahan Rp 100 Ribu
ISTIMEWA/TRIBUN TIMUR
Uang pecahan reratus ribu 

Laporan wartawan Tribun Timur, Nurul Adha Islamiah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Sejak kemarin netizen dihebohkan atas beredarnya foto pecahan uang kertas tahun emisi 2014.

Logo Bank Indonesia (BI) kemudian disebut identik dengan lambang mirip lambang komunis. Wartawan Tribun-Timur.com, Nurul Adha Islamiah kemudian mengonfirmasi kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Wiwiek Sisto Hidayat membantah uang rupiah kertas terutama pecahan Rp 100 ribu disisipi lambang komunis. Jika logo yang dipersepsikan mirip lambang komunis diterawang, maka akan terlihat jelas logo "BI".

Kecurigaan sebagian netizen pun dianggap Bank Indonesia hanya persepsi. Lantas mengapa logo "BI" menjadi mirip dengan lambang komunis? Pada setiap uang rupiah yang masih berlaku mulai pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000 terdapat unsur pengaman yang disebut sebagai rectoverso atau gambar saling isi.

Rectoverso pada uang kertas pupiah dapat dilihat pada bagian depan uang di sudut kiri atas di bawah angka nominal dan pada bagian belakang uang di sudut kanan atas di bawah nomor seri.

Rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas dimana pada posisi yang saling membelakangi di bagian depan dan bagian belakang uang kertas terdapat suatu ornamen khusus seperti gambar tidak beraturan.

"Namun demikian, apabila rectoverso pada uang kertas diterawang ke arah cahaya maka akan terbentuk suatu gambar yang beraturan," kata Wiwiek Sisto.

BERITA REKOMENDASI

Pada setiap pecahan uang kertas rupiah, rectoversonya membentuk ornamen logo "BI". Rectoverso adalah unsur pengaman yang sulit dipalsukan.

"Selain digunakan pada uang kertas rupiah, unsur pengaman rectoverso juga digunakan oleh banyak negara. Seperti uang kertas Malaysia ringgit membentuk ornamen bunga dan uang kertas euro membentuk ornamen nilai nominal," kata Wiwiek Sisto menjelaskan.

"Dengan demikian rectoverso pada bagian belakang uang kertas rupiah tahun 2014 adalah tidak benar merupakan ornamen dan lambang 'palu dan arit'. Jadi jangan khawatir dengan uang rupiah kita," lanjutnya.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas