''Kita Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI Harga Mati''
"Kita Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI harga mati." Demikian seruah puluhan pemuda yang berunjukrasa di depan Gedung Merdeka, Kota Bandung.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - "Kita Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI harga mati."
Demikian seruan puluhan pemuda di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Kamis (24/11/2016).
Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Universitas Langlangbuana saat berunjukrasa.
Para pemuda mengajak masyarakat tidak terpengaruh atau terprovokasi isu-isu yang mengakibatkan perpecahan bangsa.
Sebab Indonesia lahir atas dasar persatuan dan kesatuan suku, agama, ras, dan antargolongan yang berjuang pada masa penjajahan.
"Identitas bangsa Indonesia beragam yang harusnya menjadi kekuatan," ujar Dadan Daruri kepada wartawan di sela aksi d Jalan Merdeka.
Dadan menilai kondisi politik di Indonesia saat ini sangat berpotensi terpecah. Apalagi petinggi aparat keamanan sudah menyatakan ada pihak yang lain ingin menggangu penyelenggaraan negara dalam unjuk rasa pada 2 Desember 2016.
"Kami tidak mau bangsa yang sudah merdeka ini terpecah belah, karena semangat dasar Indonesia itu gorong royong," kata Dadan di depan gedung yang menjadi saksi Konfrensi Asia Afrika itu.
Dadan menegaskan Indonesia itu satu bangsa meski mayoritas warganya beragama Islam. Sejak dulu masyarakatnya bisa hidup berdampingan secara damai, nyaman, dan aman.
"Aksi ini juga menjaga indonesia tetap harmonis. Indonesia harus disejukan karena kondisi akhir-akhir ini," Dadan menambahkan.
Unjuk rasa berlangsung tertib di depan gerbang Gedung Merdeka. Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan "Kita Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, NKRI Harga Mati."
Mereka berorasi di pinggir jalan untuk menarik perhatian para pengguna jalan yang melintas. Orasi berlangsung sekitar sejam.