TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Gara-gara berkelahi demi memperebutkan pacar, tujuh pemuda yang masih di bawah umur harus berurusan dengan polisi.

Mereka diamankan di Mapolsek Ketandan untuk diberikan pembinaan.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Jogja, warga melaporkan telah terjadi perkelahian di Dusun Bonyokan, Desa Jonggrangan, Klaten Utara, Kamis (24/11/2016).

Perkelahian tersebut bermula saat IK (17) pelajar salah satu SMA swasta di Klaten diajak bertemu dengan APL (18) warga Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman di belakang SMAN 3 Klaten, Dusun Bonyokan, Desa Jonggrangan, Klaten Utara.

Sesampainya di lokasi, keduanya terlibat adu mulut lantaran memperebutkan DA (16) salah satu siswi SMA negeri di Klaten hingga akhirnya terjadi duel di antara keduanya.

APL yang merupakan pengangguran itu menganggap IK telah merebut kekasihnya, DA, namun di sisi lain IK merasa tidak melakukannya lantaran DA mengaku tidak memiliki hubungan dengan siapapun.

Di awal perkelahian, keduanya berduel dengan tangan kosong. Namun lantaran merasa terdesak, APL meminta bantuan teman-temannya yang berada tidak jauh dari lokasi perkelahian untuk mengeroyok IK.

Petugas Polsek Ketandan yang mendapatkan laporan dari warga segera menghalau gerombolan tersebut.

Mengetahui kedatangan petugas, belasan remaja itu pun kocar-kacir melarikan diri. Namun petugas berhasil mengamankan tujuh orang pemuda yang terlibat perkelahian, termasuk APL dan IK. Dari pemuda tanggung itu, petugas mengamankan senjata berupa cambuk.

Kepada petugas, IK mengaku ditantang APL untuk berkelahi. Tantangan tersebut disampaikan lewat pesan di jejaring media sosial.

Sedangkan APL mengaku telah terbakar cemburu lantaran menganggap IK telah menjalin hubungan dengan DA yang diklaim sebagai pacarnya. (*)