Saatnya Guru Dilindungi dari Tindakan Diskriminasi
Saat ini sering terjadi tindak kekerasan terhadap guru karena menghukum siswanya
Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -Himpunan Mahasiswa Hukum Sumatera Utara (HIMASU) mengajak masyarakat untuk menghargai dan menghormati profesi guru.
Seiring berkembangnya zaman, profesi guru kerap dilecehkan bahkan sebahagian guru kerap mendapatkan perlakuan diskriminasi dari beberapa orangtua siswa.
"Kami mengajak semua masyarakat sama-sama memberikan perlindungan kepada guru karena saat ini sering terjadi tindak kekerasan terhadap guru karena menghukum siswanya," ungkap Ketua DPP HIMASU, Dika Simatupang ketika menggelar aksi di Bundaran Majestyk Jl Gatot Subroto Medan, Jumat (25/11/2016) sore.
Dika memberi gambaran, pada saat dirinya sekolah dahulu, ketika mendapat hukuman dari guru, dan ia mengadu kepada orangtuanya, maka dirinya akan mendapat hukuman tambahan.
Namun saat ini, kondisi tersebut malah sudah terbalik.
"Orangtua zaman sekarang mudah sekali memukul dan melakukan tindakan diskriminasi terhadap guru. Ketika anaknya salah dalam mengikuti proses pendidikan dan mendapat hukuman, orangtua cendrung tidak terima," katanya.
Persoalan inilah yang dianggap Dika harus sama-sama disikapi bersama.
Sebab momentum hari guru kali ini, Dika dan rekan-rekannya mengingatkan para orangtua untuk lebih memahami cara guru dalam mendidik para siswanya.
"Apakah memotong rambut atau sekedar memberi hukuman berdiri selama satu jam itu dianggap menyalahi aturan. Inilah yang harus kita pahamai bersama, soal kewajiban dan kewenangan guru dalam mendidik para siswanya," terang Dika. (ray/tribun-medan.com)