Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pancing Pawang Ini Disambar Buaya Muara Diduga Pemangsa Manusia

Sekitar 25 orang warga untuk membantu pawang menarik dan mengangkat buaya kuning yang baru saja menyambar umpan pancing

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pancing Pawang Ini Disambar Buaya Muara Diduga Pemangsa Manusia
BANGKA POS/FERRY LASKARY
Buaya sepanjang 4 meter, lebar 63 cm, dan berat sekitar 350 kg tangkapan Mang Syarif dipajang di lapangan bola Desa Kimak Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Minggu (27/11/2016) malam. 

Laporan Wartawan Bangka Pos Ferry Laskary

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Pancing pawang asal Bangka, Mang Syarif, disambar buaya.

Bahkan predator itu berukuran lebih besar dibanding tangkapan sebelumnya, yang melahap umpan berupa tupai.

Seekor buaya yang diduga memangsa manusia sebelumnya ditangkap pawang buaya, Mang Syarif, di Sungai Lubuk Bunter, Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

"Pagi ini pancing pawang kembali disambar buaya," kata Kepala Desa Kimak, Mustofa kepada Bangkapos.com, Senin (28/11/2016) pagi.

Buaya kedua yang menyambar umpan pawang itu masih berada di dalam Sungai Lubuk Bunter.

"Buaya kali ini warna kuning. Diperkirakan ukurannya lebih besar dari buaya pertama yang ditangkap. Saat ini pawang dan warga masih berusaha menarik buaya itu ke darat," tuturnya.

BERITA REKOMENDASI

Buaya Lubuk Bunter, diduga pemangsa Sangkuriang alias Siankuri alias Biel (40), akhirnya ditaklukan.

Buaya itu ditangkap oleh pawang asal Desa Bukitlayang, Bakam, Mang Syarif, Minggu (27/11/2016) petang.

Buaya tangkapan itu berwarna dominan kehitaman, berukuran panjang 4 meter, lebar 63 cm, berat sekitar 350 kg.

Sedikitnya disiapkan 25 orang warga Desa Kimak Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka untuk menarik dan mengangkat buaya tangkapan kedua pada Senin (28/11/2016).

Penambahan personel disebabkan bobot buaya kuning yang baru saja menyambar pancing pawang diprediksi berukuran lebih besar.

"Kami siapkan sekitar 25 orang warga untuk membantu pawang menarik dan mengangkat buaya kuning yang baru saja menyambar umpan pancing," jelas Mustofa.

Buaya hitam yang ditangkap pertama "hanya" butuh personel yang mengangkat sebanyak 16 orang.

"Kalau buaya pertama yang ditangkap yaitu 'si hitam' hanya diangkat 16 orang. Ukurannya lebih kecil," jelas Mustofa.

Bgaimana buaya kedua berwarna kuning yang baru saja menyambar pancing pada Senin pagi?

Mustofa menyebut pengangkatannya butuh proses sesuai instruksi Mang Syarif.

"Buaya memang sudah makan pancing, tapi masih di sungai. Kami masih menunggu instruksi pawang untuk menarik dan mengangkatnya ke darat," tambahnya.

Sebelumnya, Sangkuriang alias Siankuri alias Biel (40), warga Kimak, tewas diterkam buaya saat sedang menjala ikan dan udang di Lubuk Bunter, Senin (14/11/2016) pukul 19.30 WIB.

Saat kejadian, korban menjala ikan bersama temannya, Jasimin alias Simin (28), warga Kimak.

Tubuh korban terkaman buaya itu ditemukan hampir seminggu kemudian terdampar di semak belukar, tepi kebun milik Halimah alias Bik Ciew, di bibir Sungai Lubuk Bunter, Minggu (20/11/2016) petang.

Kondisi jasad korban saat ditemukan sudah tak utuh lagi, kedua tangannya sudah hilang dan telapak kaki sebelah kanan tidak ada lagi dan ada beberapa luka robek di tubuh korban

Sungai Lubuk Bunter merupakan bagian dari Sungai Jada Bahrin dan Sungai Baturusa yang dikenal sebagai habitat buaya muara berukuran besar.

Selain buaya, di sungai-sungai tersebut banyak terdapat udang satang berukuran besar dan beraneka ragam ikan.

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas