Beberapa Saat Ditinggal Sang Pawang, Buaya Pemangsa Sangkuriang Mati
Padahal, buaya ini diperediksi dapat bertahan dua minggu jika terus disirami air di Lapangan Bola Desa Kimak.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA-- Baru saja beberapa jam, pawang buaya Mang Syarif meninggalkan Desa Kimak Merawang untuk pulang ke kampung halamannya di Desa Bukitlayang Bakam.
Di saat itu pula, buaya hitam hasil tangkapan, seketika mati mendadak. Padahal, buaya ini diperediksi dapat bertahan dua minggu jika terus disirami air di Lapangan Bola Desa Kimak.
Terkait kematian predator diduga pemangsa Warga, Sangkuriang alias Siankuri alias Biel (40), Kepala Desa Kimak, Mustofa, Rabu (30/11/2016) belum dapat memastikan tindakan apa yang akan diambil selanjutnya..
Apakah bangkai buaya ini akan langsung dibuang atau mungkin dipotong dan dibelah perutnya, menurut Kades, tergantung petunjuk pawang, Mang Syarif.
"Makanya kita masih menunggu kedatangan pawang (Mang Syarif), siang ini," kata Kades.
Diilansir sebelumnya disebutkan, Pawang Buaya, Mang Syarif memutuskan menghentikan pencarian buaya kuning di Sungai Lubuk Bunter Desa Kimak Kecamatan Merawang Bangka, Selasa (29/11/2016) kemarin.
Sejumlah peralatan pancing, dibawa pulang ke rumahnya di Desa Bukitlayang Kecamatan Bakam Bangka. Pawang pulang kampung, dengan alasan ingin istirahat sejenak di rumah.
Rencananya proses pemacingan pada buaya kuning yang belum tertangkap akan dilanjutkan pekan depan.
Sedangkan buaya hitam yang sudah tertangkap, tiga hari lalu, tetap dibiarkan pada kandang di Lapangan Bola Desa Kimak. Namun sayang, buaya hitam yang selama ini jadi tontotan wqarga, justru mati malam tadi. (Fery Laskari)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.