Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala dan Badan Buaya yang Diduga Pemakan Sankuriang Ditanam Terpisah

Dua bagian organ tubuh buaya ditanam pada tempat terpisah, di sepadan bibir sungai yang sama.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kepala dan Badan Buaya yang Diduga Pemakan Sankuriang Ditanam Terpisah
Bangka Pos/Fery Lasykari
Buaya sepanjang 4 meter, lebar 63 cm, berat sekitar 350 kg, tangkapan pawang Mang Syarif dipajang di pelataran lapangan bola Desa Kimak Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Minggu (27/11/2016) malam. 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Kepala dan badan 'si hitam' buaya yang diduga memangsa Sankuriang alias Siankuri alias Biel (40), terbelah dua.

Dua bagian organ tubuh buaya sepanjang 4 meter bobot sekitar 350 kg itu, dipotong menggunakan senjata tajam, lalu ditanam pada tempat terpisah di bibir Sungai Lubukbunter Desa Kimak Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Rabu (30/11/2016) siang.

Namun tak sedikit warga yang penasaran dengan isi perut buaya hitam tangkapan pawang, Mang Syarif, tiga hari lalu.

Warga menduga, di dalam perut buaya ini, ada organ tubuh manusia, berupa kedua tangan dan pergelangan kaki korban Sangkuriang.

Buaya itu dipotong dua, setelah dinyatakan mati, baru beberapa jam, ditinggal pawang.

Mang Syarif meninggalkan Desa Kimak Merawang, untuk pergi ke kampung halamannya di Desa Bukitlayang Bakam, setelah hampir dua pekan berburu di Sungai Lubukbunter.

Berita Rekomendasi

Karena itu pula, Mang Syarif balik lagi ke Desa Kimak.

Binatang yang dia tangkap empat hari lalu, dan diletakkan di Lapangan Bola Desa Kimak, dia potong dua, Rabu (30/11/2016) siang.

Kepala dan badan buaya diangkut menggunakan truk, dibawa kembali ke bibir Sungai Lubukbunter Kimak.

Dua bagian organ tubuh buaya ditanam pada tempat terpisah, di sepadan bibir sungai yang sama.

Proses pemotongan buaya, hingga penanaman bangkainya, dilakukan oleh Mang Syarif, dibantu warga Desa Kimak.

"Setelah buaya ini mati, kemudian kepalanya dipotong oleh pawang, Mang Syarif, lalu dikubur di Bibir Sungai Lubuk Bunter Desa Kimak," kata Kepala Desa (Kades) Kimak, Mustofa, Rabu (30/11/2016) siang.

Namun warga penasaran di dalam perut buaya ini, ada organ tubuh manusia, berupa kedua tangan dan pergelangan kaki korban Sangkuriang.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas