Nelayan Luar Pulau Sumba Tangkap Ikan dengan Bom
Nelayan dan petani rumput laut di Wula Waijelu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, merasa resah karena ada nelayan gunakan bom untuk cari ikan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Pos Kupang, John Taena
POS KUPANG.COM, WAINGAPU - Nelayan dan petani rumput laut di wilayah Kecamatan Wula Waijelu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, merasa resah.
Hampir sepekan terakhir terdapat lima kapal nelayan menggunakan bom untuk menangkap ikan di perairan sekitar tempat tinggal nelayan dan petani rumput laut di Wulu.
Anggota Fraksi Golkar DPRD Sumba Timur, Ayub T Paranda, meminta pemerintah segera merespon nelayan yang menggunakan bom untuk mencari ikan di wilayah tersebut.
"Saya ditelpon Kepala Desa Lumbu Manggit. Kata dia, ada nelayan luar yang beroperasi pakai bom ikan di sana. Petani rumput dan nelayan di sana bisa mendapat bencana kalau ini dibiarkan. Jadi perlu ditanggap secapatnya," ujar Paranda kepada Pos Kupang, Sabtu (3/12/2016).
Paranda sudah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Sumba Timur.
Namun, perubahan struktur menjadi salah satu hambatan dalam upaya pengawasan laut di daerah itu. Karena urusan pengawasan laut sudah diambil alih propinsi.
"Memang kemarin saya langsung kontak Kadis Perikanan Sumba Timur. Cuma terkendala dengan struktur baru. Rupanya, penanganan masalah laut itu sudah ditarik ke propinsi, sementara kalau penanganan laut yang luas begini agak sulit," ujar Paranda.
Penanganan kasus pemboman ikan yang terjadi di perairan Sumba Timur membutuhkan koordinasi dan kerja sama semua pihak.
"Kalau tunggu dari propinsi mungkin masih lama. Jadi kita harapkan kerja sama semua pihak. Angkatan laut mungkin bisa membantu mengawasi pelaku pembom ikan itu," ia berharap.