Keluarga Minta Jenazah Korban Dikembalikan ke Kampung untuk Dikebumikan
Akim sepupu dari salah satu korban mencoba untuk memberitahukan ciri-ciri fisik dari korban sebagai perantara orang tua korban yang ada di Jawa Tengah
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Tim gabungan mengerahkan kekuatan Minggu (4/12/2016), untuk mencari dan menemukan para korban pesawat jatuh di perairan Lingga, Sabtu (3/12/2016) pagi.
Dari data yang diperoleh Tribun Batam (Tribunnews.com Network) dari Posko Pengendali di Kantor Basarnas Tanjungpinang diketahui ada 17 unit kapal yang dikerahkan untuk mencari korban.
"Kurang lebih ada 17 unit kapal yang dikerahkan tim gabungan," ungkap Abdul Hamid, Kepala Basarnas Tanjungpinang, Minggu pagi.
Dia merincikan, ada lima unit kapal dari Basarnas, empat unit kapal dari TNI AL, empat unit kapal dari Polda Kepri serta KPLP dan Bea Cukai masing-masing menerjunkan satu kapal.
Sementara itu satu kantong jenazah dan sebuah kotak putih dibawa dari Pelabuhan Telaga Punggur menuju RS Bhayangkara pukul 11.50 WIB, Minggu (4/12/2016).
"Kurang tahu berapa jenazah yang ada di dalam, kami hanya mengamankan saja. Dari pukul 11.30 WIB dari Punggur menuju ke sini," ujar Yosep, polisi yang mengamankan mobil yang membawa jenazah ke rumah sakit.
Akim sepupu dari salah satu korban mencoba untuk memberitahukan ciri-ciri fisik dari korban sebagai perantara orang tua korban yang ada di Jawa Tengah via telepon.
"Kita sama-sama berdoa, semoga semua korban dapat ditemukan. Dan kami minta sama Polda untuk membawa jenazah kembali ke kampung untuk dikebumikan di sana," ujar Akim.
Akim juga menyatakan Bripda Eri Dwi Pradana memiliki watak yang ramah, baik agamanya, suka berolahraga, dan sosok anak yang pendiam.
Keluarga diakui sangat terpukul dan syok mendengar berita ini.
Seperti diberitakan, Sabtu (3/12/2016) pesawat polisi jenis Cassa kehilang komunikasi saat berada di atas perairan Dabo, Kabupaten Lingga. Pesawat diperkirakan jatuh setelah dua jam lepas landas.
Beberapa jam kemudian, sejumlah nelayan di lokasi menemukan sejumlah benda diduga serpihan bagian pesawat dan potongan tubuh manusia.
Pesawat berpenumpang 13 orang, semuanya anggota kepolisian, bertolak dari Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung ke Batam dalam rangka kegiatan dinas rutin.