Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Walau Tangannya Sempat Terinjak, Nenek Wagiyem Sumringah Dapat Koin dari Keraton

Wajah Wagiyem (59) nampak sumringah, tangannya menggenggam erat 4 buah uang receh pecahan Rp 500.

Penulis: Khaerur Reza
Editor: Sugiyarto
zoom-in Walau Tangannya Sempat Terinjak, Nenek Wagiyem Sumringah Dapat Koin dari Keraton
Tribun Jogja/ Khaerur Reza
GBPH Prabukusumo menyebarkan udhik-udhik kepada masyarakat yang sudah menunggu di Bangsal Ponconiti Keraton Yogyakarta 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM JOGJA - Wajah Wagiyem (59) nampak sumringah, tangannya menggenggam erat 4 buah uang receh pecahan Rp 500.

Walaupun nilainya hanya 2000 rupiah yang bahkan tidak cukup untuk membeli satu kilogram beras, namun baginya uang tersebut sangat berarti tak kalah dengan bunga yang dimasukkan dalam kresek hitam di tangan satunya.

Kedua benda tersebut harus didapatkannya setelah berebutan dengan warga lain dalam ritual sebar udhik-udhik yang digelar di Bangsal Ponconiti Keraton Yogyakarta Senin (5/12/2016).

Dalam ritual sebar udhik-udhik yang merupakan bagian dari Miyo Gongso itu pihak keraton Yogyakarta membagikan sedekah kepada masyarakat berupa uang, beras dan bunga dengan cara disebar.

"Alhamdulillah angsal sekawan (Alhamdulillah daoat empat buah)," ujar wanita asal Triharjo Pandak Bantul tersebut sambil tersenyum.

Perjuangannya yang berangkat dari rumahnya sekitar pukul 17.00 WIB dan sampai di kompleks keraton Yogyakarta jelang maghrib dirasanya tidak sia-sia sama sekali.

Berita Rekomendasi

Begitu pula saat dia harus berebut dengan ratusan warga yang lain hingga sempat terinjak pun tidak dirasakan.

"Di atas pas dilempar tidak dapat jadi mencari yang di bawah-bawah saja jari saya juga sempat terinjak tapi tidak apa-apa," ujarnya dengan bahasa jawa halus.

Penjual pisang yang setiap tahunnya memang selalu rutin mengikuti ritual Miyos Gangsa tersebut rencananya memang tidak akan membelanjakan uang yang jumlahnya memang tidak seberapa itu.

"Buat penenang hati dapat barang dari keraton disimpan saja tidak untuk dibelanjakan," ujarnya.

Dalam sebar udhik-udhik tahun ini sendiri 3 orang rayi dalem atau adik raja dan 4 orang putri dalwm atau putri raja hadir dan membagikan langsung kepada masyarakat.


Ritual udhik-udhik menjadi bagian dari acara Miyos Gangsa yaitu acara tahunan dan merupakan bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas