Terjaring Razia, Anak Jalanan Ini Dihukum Nyanyi Indonesia Raya
Dua anak jalanan yang berpenampilan kumal masing-masing Dede Putra Panjaitan (24) dan Rinto Panjaitan (13) ikut terjaring razia Operasi Pekat Polresta
Penulis: Array Anarcho
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -Dua anak jalanan yang berpenampilan kumal masing-masing Dede Putra Panjaitan (24) dan Rinto Panjaitan (13) ikut terjaring razia Operasi Pekat Polrestabes Medan.
Saat berada di halaman Polrestabes, keduanya diminta menyanyikan Indonesia Raya.
"Coba kamu naik ke atas (podium batu). Kalian berdua nyanyi. Yang satu main gitar, satu lagi hormat," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto sesaat mengumpulkan ratusan preman dan juru parkir yang terjaring razia, Selasa (6/12/2016) sore.
Anak jalanan bernama Dede yang memiliki tatto di sekujur tubuhnya ini lantas berdiri tegak di podium. Secara perlahan, pria berambut kumal ini memetik gitar kecil milik pengamen lainnya.
Ketika diinterogasi, Dede mengaku diamankan di seputaran Jl Gaperta. Ketika ditangkap, ia tengah tertidur karena baru selesai makan siang usai mengamen.
"Aku enggak ada buat kriminal pak. Aku cuma ngamen aja. Memang aku suka ngelem," kata Dede kemudian disambut gelak tawa.
Dede mengaku, ia tak punya pilihan lain selain mengamen. Sebab, dirinya tak punya biaya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Yang penting aku kan gak buat kriminal pak. Aku cuma ngamen-ngamen aja," katanya di hadapan Kapolres.
Tak hanya dihukum menyanyikan lagu Indonesia Raya, Dede juga menyanyikan lagu Anak Medan. Sontak, para preman dan juru parkir yang diamankan ikut bernyanyi.(ray/tribun-medan.com)