Pemangku Adat Ingatkan Orang Minang Jangan Salah Berguru
Oknum orang-orang Minang yang terlibat kasus terorisme dan jaringan radikal, ditegaskan Basrizal itu adalah orang Minang yang salah berguru
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, PADANG PANJANG - Ketua Majelis Kerapatan Adat Nagari Batipuh Sepuluh Koto Padang Panjang, Basrizal Datuk Panghulu Basa menuturkan adat Minang tidak mengenal budaya kekerasan seperti yang diterapkan oleh gerakan radikal.
"Radikalisme bagi orang Minang itu musuh, karena tradisi dan adat orang Minang, tidak mengenal kekerasan. Orang Minang itu toleransi dan bisa menerima orang dengan paham apapun," ucap Basrizal, Jumat (9/12/2016) di Polres Padang Panjang.
Keberadaan para pemangku adat dan budaya Minang masih dihormati dan disegani oleh warga Minang, hal itu sangat disyukuri oleh Basrizal sehingga adat Minang yang tidak mengenal kekerasan bisa menjadi benteng agar tidak terekrut kelompok-kelompok radikal.
Selanjutnya, mengenai oknum orang-orang Minang yang terlibat kasus terorisme dan jaringan radikal, ditegaskan Basrizal itu adalah orang Minang yang salah berguru.
Karena orang Minang yang merantau sejatinya selalu membuka diri dan mengambil hal positif untuk dibawa pulang ke Minang.
"Kalau ada oknum orang Minang terlibat kekerasan, itu orang Minang yang salah berguru. Jangan sampai salah berguru," tambah Basrizal.