Warga Yogyakarta Penuh Antusias Sambut Acara Gelar Tumplak Wajik di Keraton
GKR Mangkubumi menjelaskan, acara numplak wajik ini merupakan acara yang sudah berjalan sejak dahulu sebagai salah satu rangkaian perayaan sekaten
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sudut Magangan Kompleks Keraton Yogyakarta nampak ramai Jumat (9/12/2016) sore, beberapa abdi dalem dengan pakaian lengkap nampak berkeliling.
Tak hanya abdi dalem pria, namun beberapa abdi dalem wanita juga ada di sana mereka mengelilingi kerangka berbentuk kerucut dari bambu.
Tak lama kemudian putri dalem yaitu GKR Mangkubumi yang mengenakan kebaya ungu keluar dari kompleks keraton diiringi oleh beberapa abdi dalem yang membawa ubo rampe guna diberikan kepada penghageng Widyo Budoyo Kraton.
Sesudahnya ubo rampe beserta semua yang tersedia kemudian didoakan oleh kaum dengan doa Islam, nampak para abdi dalem dan masyarakat yang hadir ikut mengamini dengan khusyuk.
Seusai doa maka wajik yang awalnya ditaruh dalam sebuah keranjang besar ditumpahkan ke sebuah kerangka gunungan yang masih kosong, di luar bebunyian dari lesung juga dibunyikan mengiringinya.
Seusai seluruh rangkaian pemasangan dilakukan para abdi dalem perempuan pun langsung ambil bagian melumuri badan dan wajah dengan Dlingo Bengle yakni parutan empon-empon yang berwarna kuning, parutan ini banyak dipercaya bisa membuat pemakainya awet muda.
Masyarakat yang datang pun tak ketinggalan berebut mendapatkan empon-empon tersebut dan lalu mengoleskan ke wajah mereka sendiri dan anak-anaknya.
GKR Mangkubumi menjelaskan bahwa acara numplak wajik ini merupakan acara yang sudah berjalan sejak dahulu sebagai salah satu rangkaian perayaan sekaten.
Acara ini sebagai prosesi awal pembuatan gunungan yang nantinya akan dikirab pada saat Grebeg Maulud, dengan acara ini diharap semua akan lancar seperti yang direncanakan.
"Ini persiapan gunungan yang pertama, kita meminta kepada gusti allah agar semuany prosesnya lancar," ujar putri pertama Sri Sultan Hamengkubuwono X tersebut.
Grebeg maulud sendiri renacananya akan dilaksanakan Senin (12/12/2016) pagi dan akan ada 7 gunungan yang akan dikirab sebelum kemudian dibagikan pada masyarakat umum. (*)