Digoncang Gempa Dahsyat, Bangunan Makam Pangliman AGAM Tetap Berdiri Kokoh
Panglima Angkatan Gerakan Aceh Merdeka (AGAM) Teungku Abdullah Syafi'ie atau yang akrap disapa Tgk Lah dimakamkan di Gampong Blang Sukon Cubo
Editor: Sugiyarto
Laporan Muhammad Hadi I Pidie Jaya
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Panglima Angkatan Gerakan Aceh Merdeka (AGAM) Teungku Abdullah Syafi'ie atau yang akrap disapa Tgk Lah dimakamkan di Gampong Blang Sukon Cubo, Kecamatan Bandarbaru, Kabupaten Pidie Jaya.
Kawasan tersebut tak luput dari dampak gempa yang berkekuatan 6,4 SR yang memporak-porandakan Pidie Jaya, Rabu (7/12/2016) jelang Subuh.
Pada, Minggu (11/12/2016), Serambi menyambangi kompleks makam panglima yang paling populer di era konflik Aceh.
Tgk Lah yang syahid dalam sebuah pertempuran pada 22 Januari 2002 di Jiem-Jiem, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya dikebumikan di makam tersebut.
Ada lima orang yang dikebumikan di kompleks makam tersebut. Disamping Tgk Lah dikebumikan Tgk Muhammad bin Ishak (Pengawal Tgk Lah), M Daud bin Hasyim (Penasihat Tgk Lah), dan Ummi Fatimah binti Abdurrahman (Istri Tgk Lah). Kompleks makam ditopang oleh 10 tiang yang berdiri kokoh.
Amatan Serambi, dari 10 tiang tersebut tak ada yang retak. Tetap berdiri kokoh dengan atap melindungi makam Tgk Lah dari hujan maupun terik matahari.
Lantai keramik yang mengelilingi makam juga tak ada yang retak. Ini berbeda dengan sejumlah bangunan lain di berbagai lokasi di Pidie Jaya yang banyak runtuh pascagempa termasuk sejumlah bangunan dan rumah di Gampong Blang Sukon Cubo.
Tapi tak jauh dari makam Tgk Lah ada sebuah musalla yang dibangun untuk shalat bagi penziarah. Dari tiangnya nampak ada beberapa yang retak, tapi tidak parah.
Para penziarah masih percaya kekokohan musalla tersebut yang masih menunaikan shalat atau sekedar beristirahat.
Orang-orang datang melihat makam Tgk Lah. Mereka memanjatkan doa dan mengabadikannya dengan kamera HP. Di halaman kompleks tersebut berdiri tenda pengungsi yang rumahnya runtuh.
Termasuk orang yang mengungsi karena tak berani tidur akibat rumahnya retak. Sebab hingga Minggu (11/12/2016) siang sudah 74 kali gempa terjadi di Pidie Jaya sejak yang pertama, Rabu (7/12/2016) subuh.
Saat Serambi tiba di kompleks makam Tgk Lah, bantuan datang untuk pengungsi dari Front Pembela Islam (FPI) dan Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia (KAPMI) Aceh.