Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dukun Pengganda Uang Agus Domba Raup Uang Rp 7 Miliar Milik Para Korban

Selama dua tahun berprofesi sebagai dukun pengganda uang, Agus Domba, dibantu pembantunya YP (58), meraup Rp 7 miliar hasil menipu 21 orang.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Dukun Pengganda Uang Agus Domba Raup Uang Rp 7 Miliar Milik Para Korban
Tribun Jabar/Dony Indra Ramadhan
Kapolda Jabar Irjen Bambang Waskito sedang mengamati tumpukan uang di dalam baskom di Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (15/12/2016). Uang di dalam baskom merupakan cara AS alias Agus Domba (41) menipu korbannya dengan dalih sebagai dukun pengganda uang. TRIBUN JABAR/DONY INDRA RAMADHAN 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dony Indra Ramadhan

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Selama dua tahun berprofesi sebagai dukun pengganda uang, Agus Domba, dibantu pembantunya YP (58), meraup Rp 7 miliar hasil menipu 21 orang.

"Paling besar ada seorang pengusaha Garut pernah memberikan mahar mencapai Rp 5 miliar. Itu diberikan secara bertahap kepada Agus Domba," ujar Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, AKBP Diki Budiman, di Polda Jabar, Kota Bandung, Kamis (15/12/2016).

Agus Domba berpraktik di rumahnya di Kampung Mangunreja, RT 02/05 Desa Giri Jaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Ia menggelar ritual setiap kali kedatangan tamu.

Baca: Agus Domba, Dukun Pengganda Uang Asal Garut Tertangkap

"Lalu terjadi ijab kabul antara penyetor dan Agus Domba ini. Uang yang diserahkan korban, kemudian dibawa Agus ke ruangan lain," ungkap Diki.

Sesaat kemudian, kata dia, Agus Domba membawa baskom berisi tumpukan uang asli milik korban, tapi di bawah uang itu ternyata bantal. "Seolah-olah terlihat uangnya bertumpuk," ia menambahkan.

Uang itu tidak diserahkan langsung kepada korbannya. Uang tersebut, dijanjikan akan diserahkan kepada korban di lain waktu.

Berita Rekomendasi

"Setiap kali ditagih oleh korbannya, pelaku selalu mengelak dan malah memberikan cindreamata seperti keris lah dan yang lainnya. Akhirnya, korban jadi luluh lagi. Setiap ditagih seperti itu," ucap Diki.

Diki menuturkan, pihaknya masih mendalami kasus ini. Sebab, diduga masih ada korban-korban lainnya tapi enggak mau melapor karena ditakut-takuti pelaku.

"Kalau mempermasalahkan atau menagih terus akan kualatlah, sakitlah, atau bisnisnya bangkrutlah," beber dia.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas