Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jabat Kapolda Jabar, Anton Bakal Bentuk Satgasus Antiradikal

Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan akan membentuk Satgasus Antiradikal. Ia menggantikan Irjen Bambang Waskito yang dimutasi sebagai Kapolda Sulut.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
zoom-in Jabat Kapolda Jabar, Anton Bakal Bentuk Satgasus Antiradikal
TRIBUN JABAR/DONY INDRA RAMADAN
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian (tengah), KH Abdullah Gymnastiar (kanan), dan Kapolda Jabar Irjen Pol Bambang Waskito (kiri) mendorong kursi roda anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam kegiatan gerak jalan sehati dalam rangka milad ke-26 Daarut Tauhiid di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (12/12/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.OM, BANDUNG – Irjen Anton Charliyan resmi menjabat Kapolda Jabar pada Jumat (16/12/2016). Sebelumnya ia adalah Kapolda Sulawesi Selatan.

Sementara mantan Kapolda Jabar terdahulu Irjen Bambang Waskito akan menjadi Kapolda Sulut yang ditinggalkan Irjen Wilmar Marpaung karena dimutasi sebagai Widyaiswara Utama Sespim Polri.

Anton menyadari jabatan baru apa pun itu anugerah sekaligus tantangan. Ia tak hanya bertugas sebagai Kapolda, melainkan juga harus menjaga nama baik Jabar.

“Namanya tanah kelahiran kalau terjadi yang buruk akan ingat sepanjang masa,” kata Anton usai acara pisah sambut di Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (16/12/2016) sore.

Sebagai Kapolda Jabar, Anton akan menjaga Jabar aman dan damai. Sebab, Jabar merupakan wilayah yang aman dan damai sejak dulu sehingga dijuluki parahyangan.

“Tempatnya orang-orang suci,” kata Anton.

Berita Rekomendasi

Terkait dengan program kerja, Anton tak akan banyak berubah. Ia mengaku akan melanjutkan program kerja yang sudah dibangun Bambang selaku kapolda sebelumnya.

“Program kami sudah terprogram, tinggal menjabarkannya dan tinggal meneruskan,” kata Anton.

Soal masih banyak warga Jabar yang terlibat kasus teroris, Anton mengaku akan mengajak komponen masyarakat membentuk tim satgasus antiradikal. Sebab, kata dia, pelaku teror yang ditangkap itu
memiliki ideologi yang berbeda.

“Jabar ini salah satu kantong makanya pergerakan radikal ini bukan gerakan fisik, tapi sesungguhnya ideologi. Ideologi ini harus diantispasi dengan ideologi,” kata Anton.

Pihaknya juga akan mengajak elemen masyarakat membentuk suatu kesepakatan bersama atau fatwa.

“Karena ini juga menyangkut akidah, kalau menyangkut akidah itu juga harus dirubah dengan akidah karena ada pelaku teror memiliki akidah yang berbeda,” kata Anton.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas