Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Firasat Istri Kompol Anumerta Budi Waluyo Korban Sky Truck M-28 P

Istri dan anak semata wayangnya bernama Muhammad Aji Sulaiman (11 bulan) untuk sementara menetap di Kaliwungu Kabupaten Semarang.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Begini Firasat Istri Kompol Anumerta Budi Waluyo Korban Sky Truck M-28 P
Tribun Jateng/Deni Setiawan
Prosesi pemakaman sekaligus penghormatan terhadap Kompol Anumerta Budi Waluyoyang dimulai dari kediaman orangtuanya di Dusun Kedesan Rt 04 Rw 07 Desa Kradenan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang, Minggu (18/12/2016) siang. Almarhum dimakamkan di TPU Tegalrejo di dusun setempat. Adapun Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono bertindak sebagai inspektur upacara dalam prosesi tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Jenasah Kompol (Anumerta) Budi Waluyo tiba di kediaman orangtuanya di Dusun Kedesen Rt 04 Rw 07 Desa Krandenan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang pada Minggu (18/12/2016) sekitar pukul 01.00.

Selanjutnya sekitar pukul 10.00, jenasah seusai disemayamkan di rumah duka, diberangkatkan menuju tempat pemakaman umum (TPU) Tegalrejo di dusun setempat.

Haru isak tangis keluarga tak terbendung di saat jenasah korban kecelakaan pesawat terbang Sky Truck M-28 P 4201 milik Polri jatuh di Perairan Lingga Kepulauan Riau pada 3 Desember 2016 lalu itu, mulai dimasukkan ke tiang lahat, kemudian secara simbolis menabur bunga.

Dalam upacara pemakaman tersebut dipimpin secara langsung Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono (inspektur upacara).

Di sela-sela upacara, Sumadi (50), mertua Kompol (Anumerta) Budi Waluyo berkisah, jelang peristiwa kecelakaan yang menewaskan sekitar 13 anggota Polri di Kepulauan Riau tersebut, tidak ada firasat yang terlalu menonjol.

Hanya berdasarkan cerita istrinya, Istrinawati (33), suaminya itu terlihat selalu merenung selama selama sekitar seminggu sebelum berangkat bertugas.

Berita Rekomendasi

“Katanya terlihat sering merenung. Firasat lainnya tidak ada. Saat mendengar kabar itu, kami pun segera ke Jakarta untuk menemani anak saya, Istrinawati, untuk memberikan dukungan moral. Kami di saat selama sekitar 2 minggu hingga akhirnya memperoleh kepastian dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kepri bersama Mabes Polri pada Kamis (15/12/2016) kemarin,” tutur Sumadi kepada Tribun Jateng, Minggu (18/12/2016).

Warga Kabupaten Sukoharjo itu kembali bercerita, pasca pemakaman ini, istri dan anak semata wayangnya bernama Muhammad Aji Sulaiman (11 bulan) untuk sementara menetap di Kaliwungu Kabupaten Semarang.

Kapan akan pulang ke rumah pribadinya di Pondok Petir Depok Jawa Barat belum dibahas oleh keluarga.

“Firasat pasti ada. Ketika itu, tidak seperti biasanya, suami saya jadi susah untuk menghafal Al Quran di tiap Jumat. Tetapi sebelum kepergiaannya, dia bercerita mengalami kesusahan untuk menghafal. Biasanya dan dipastikan selalu pamit jika berangkat bertugas kepada orangtua, tetapi waktu itu tidak karena terdesak waktu atau memperoleh tugas mendadak,” ungkap Istrinawati.

Dia bersyukur, pasca memperoleh kabar kecelakaan pesawat tersebut, dirinya selalu berdoa agar dapat segera ditemukan.

Hingga akhirnya ditemukan meskipun tidak lagi bernyawa (meninggal dunia).

Apapun itu, dirinya pun harus berusaha kuat dan ikhlas dan yang dipikirkan sekarang adalah membesarkan dan menyekolahkan anak hingga kelak menjadi sosok yang juga kuat.

“Kehilangan sudah tentu. Tetapi itu adalah kehendak Allah Swt yang harus kami terima secara ikhlas. Untuk ke depannya, konsentrasi saya adalah membesarkan anak. Untuk tinggal di Depok atau di Sukoharjo, maupun Kaliwungu Kabupaten Semarang, belum saya pikirkan. Yang pasti, saya dan keluarga besar sudah ikhlas atas kepergian orang yang selama ini kami cintai,” jelasnya.

Terpisah, Sarti (50) ibu kandung Kompol (Anumerta) Budi Waluyo mengaku terkaget begitu memperoleh kabar terjadinya kecelakaan pesawat yang di dalamnya juga ada anaknya yang ketika itu informasinya sebagai pilot di pesawat tersebut.

Kekagetannya itu lantaran dirinya tidak mengetahui jika anaknya pergi menjalankan tugas.

“Pasti dan selalu ketika hendak bertugas ke daerah mana, akan telepon saya. Dalam teleponnya, dia selalu meminta doa restu dan keselamatan. Tetapi kemarin kok tidak. Saya tidak diberitahu. Tahu-tahunya dari tetangga dan istrinya. Ya ini adalah kehendak Allah Swt. Semoga di sana anak saya memperoleh tempat terbaik dan khusnul qotimah,” terang Sarti.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas