Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNNEWS.COM,  PEMALANG - Sejumlah warga yang merupakan anggota keluarga korban kecelakaan bus PO Handoyo mendatangi lokasi kejadian di Jalan Purbalingga- Pemalang Desa Beluk, Kecamatan Belik, Pemalang, Minggu (18/12/2016).

Mereka mendapatkan kabar bahwa anggota mereka tewas dari pihak kepolisian.

Edi Sumardi yang merupakan cucu dari korban meninggal, Sukono (72) misalnya.

Ia baru saja datang dari Kecamatan Sampang, Cilacap karena mendapatkan kabar duka tersebut dari kerabatnya, Bambang (50) yang juga turut dalam bus tersebut.

"Kakek dan saudara ada di dalam bus tersebut. Kakek meninggal dan Mas Bambang mengalami luka-luka," kata Edi dengan mata berkaca-kaca.

Ia mendapatkan kabar tersebut Minggu pagi.

"Mas Bambang usai kejadian, juga sempat menelepon, cuma saya sudah tidur sehingga, saya baru tahu ada kabar ini pagi tadi," lanjutnya.

Kedatangannya ke lokasi kejadian lantaran ia tidak tahu di rumah sakit mana jasad kakeknya tersebut.

Untuk mengetahuinya, ia menanyakan hak tersebut ke petugas kepolisian di lokasi kejadian.

Perasaan lega dan ucapan syukur diungkapkan Wartimin (50) warga Rowokeling, Kebumen.

Anaknya, Ni Ajeng Dita Langit (12) selamat dari kecelakaan maut tersebut.

"Alhamdulillah selamat, hanya luka-luka. Dia akan pergi ke Jakarta bersama saudara Erlan Basuki untuk liburan. Erlan juga selamat," ucapnya.

Seperti diketahui, Bus PO Handoyo terlibat kecelakaan maut di Jalan Raya Purbalingga- Pemalang, Desa Beluk, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang.

Bus jurusan Yogjakarta-Jakarta itu melaju dari arah Purbalingga menuju ke Pemalang.

Setibanya di lokasi kejadian, diduga sopir hilang kendali karena kondisi jalan menurun dan menikung.

Kemudian, bus menabrak pembatas jalan dan kemudian nyungsep ke sawah yang ada di tepi jalan.

Para korban tewas dan luka-luka saat ini berada di Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah, Randudongkal, RS Dr Ashari, dan RS Citra Medika, Pemalang.