Sopir Bus Bikin Geram Netizen, Klakson Kencang Memicu Kuda Ngamuk hingga Temui Ajal
Tulisan seorang Kompasianer bikin merinding, ia menceritakan dengan detil bagaimana kuda itu harus meregang nyawa. Ulah Sopir bus bikin geram netizen.
Editor: Robertus Rimawan
![Sopir Bus Bikin Geram Netizen, Klakson Kencang Memicu Kuda Ngamuk hingga Temui Ajal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/seekor-kuda-mati-setelah-ngamuk-lantaran-kaget-mendengar-klakson-bus_20161218_194004.jpg)
.“Nggak mbak, sudahlah. Kuda ini andai diobati juga gakkan sembuh total. Kakinya gak bisa menopang buat cari uang. Sebentar lagi sudah ada tukang jagal yang datang”, jawab beliau.
Sontak naluri saya terkoyak mendengar perkataan si bapak yang berasal dari Pandak, Bantul ini.
“Pak, tapi kan kuda ini seperti manusia. Kalau terluka pasti bisa diobati dan besok sehat lagi. Lebih baik panggil dokter hewan saja agar bisa pulih”, saya sedikit memaksa beliau agar tak menyerahkannya ke tukang jagal.
“Sulit mbak, saya sudah ikhlaskan semua. Dia sudah menemani saya bekerja selama 3 tahun. Kondisinya sudah seperti ini, mau gimana lagi...”, jawab beliau dengan nada sedih walau tetap berusaha tersenyum di depan saya.
Saya yakin, pak Sadiyo memilih jalan ini karena beliau juga merasa bersalah kepada semua orang yang ikut menjadi korban atas tragedi ini.
Tempat usaha konter dan warung makan korban kudanya yang kini dalam kondisi terobrak-abrik serta orang-orang di sekitar yang mungkin menyudutkannya atas peristiwa ini, alasan kuat baginya untuk tak melakukan pertolongan secara cepat kepada kudanya.
Diantara kerumunan itu, seorang Bapak berambut gondrong saya acungi jempol karena memiliki niat tulus untuk menyelamatkan nyawa kuda ini.
Ia sudah menghubungi komunitas pecinta hewan di Jogja, serta tiga dokter hewan. Namun mungkin sudah nasib, ketiga dokter sedang off melayani karena hari libur.
Di sela-sela perbincangan ini, suasana terasa makin menyedihkan karena kuda itu makin lemah dan sulit untuk bernafas.
Sekitar pukul 23.30 WIB, kuda itu mengakhiri sakratul mautnya dengan menghembuskan nafas yang terakhir.
Pak Sadiyo, mengelus kepala kuda itu, sambil mengikhlaskan hewan yang sudah membantunya berjuang untuk mengais rezeki selama ini.
Orang-orang yang melihat peristiwa ini sungguh ikut prihatin, sangat menyayangkan peristiwa yang membuat kuda ini meninggal.
Peristiwa ini sungguh memberi pelajaran bagi kita. Pertama, sebagai pengguna jalan raya, tolong lebih berhati-hati saat berkendara.
Jika terpaksa membunyikan klakson, tolong dilakukan secara manusiawi, jangan sampai bunyi klakson (apalagi klakson modifikasi dengan bunyi yang memekakkan telinga) membuat orang lain jantungan bahkan mengganggu kenyamanan hewan kuda, energi utama penggerak alat transportasi andong.
Kedua, jika ada peristiwa yang sama, dimana hewan di sekitar kita terluka karena apapun itu, tolong perlakukan dia seperti manusia.
Apalagi jika ia hewan produktif yang tenaganya sangat dibutuhkan manusia.
Perlakukan dia secara adil dan bijak, karena ia berhak mendapat itu. Untuk pak kusir, semoga diberikan ketabahan.
Beliau selain kehilangan kuda yang jika dinominalkan mencapai Rp 15 juta, harus pula menanggung ganti rugi untuk seluruh tempat yang ikut rusak karena kudanya tadi.
Pagi ini rencananya seluruh pihak akan bertemu untuk membahas kesepakatan terbaik di kantor polisi terdekat.
Syukurlah, tak ada korban lain (manusia) dalam peristiwa ini.
Tamu yang naik andong pun selamat.
Harapan saya, supir bus yang membunyikan klakson tadi memiliki itikad baik untuk ikut bertanggung jawab dalam peristiwa ini.
Tanpa bunyi klakson itu, mungkin semalam pak Sadiyo dan kuda betinanya sudah menikmati tidur malam yang indah, seperti biasanya.
Jauh beberapa waktu sebelum ini, di suatu perempatan Jogja, motor saya terhenti untuk mematuhi traffic light yang berwarna merah.
Beberapa detik kemudian, persis di samping kanan saya, datanglah nafas yang terengah-engah, sungguh terdengar keras di telinga saya.
Ia kelelahan, seperti habis melakukan perjalanan jauh dan berat.
Dan memang itu yang ia perjuangkan bersama tuannya, walaupun kadang harus menerima pecutan untuk menyemangatinya, ia tak apa.
Tak perlu menoleh, suara sepatunya telah menjawab siapa dia."
Banyak netizen yang terharu membaca kisah memilukan itu.
Banyak dari mereka yang menyayangkan sikap si sopir bus yang seenaknya membunyikan klakson bus hingga menyebabkan peristiwa ini terjadi.
Rimba Cahyo : bus gede ngga boleh lewat daerah malioboro saja suruh muter, nanti yang mau wisata spy pakai andong,dokar,becak, atau jalan kaki saja biar ngga keulang lagi kejadianya
E Arie Hantoro : Yg harus bertanggung jawab ya si sopir bus.. dr dl di Jogja klo ada andong, baik yg di belakang andong,harus sabar dan pelan di belakang nya, dan gak boleh hidupin klakson,apalagi bis..
Bagus : Semua kendaraan besar harusnya di razia, termasuk penggunaan klakson "telolet" yg sedang trend, itu termasuk perlengkapan non standard, termasuk klakson yang sengaja di ganti dengan suara menggelegar dapat di kategorikan pelanggaran. Kalo yg di klakson jantungan kan bisa mati, jangan karena hobby hingga nyawa orang lain di akhiri. (TribunnewsBogor.com/ Yudhi Maulana)