Sosialisasikan Uang Baru, Gubernur Ganjar Bikin Ramai Pasar Manis Banyumas
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama pejabat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto menyosialisasikan uang rupiah baru.
Editor: Y Gustaman
![Sosialisasikan Uang Baru, Gubernur Ganjar Bikin Ramai Pasar Manis Banyumas](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gubernur-jateng-ganjar-pranowo_20161219_203620.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama pejabat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto menyosialisasikan uang rupiah baru.
Pengenalan uang rupiah Tahun Emisi (TE) 2016 berupa tujuh pecahan uang rupiah kertas dan empat pecahan uang rupiah logam bergambar pahlawan itu bertempat di Pasar Manis, Kedungwuluh, Kabupaten Banyumas, Senin (19/12/2016).
Sosialisasi tersebut dibarengi transaksi langsung uang rupiah baru dengan para pedagang. Kedatangan Ganjar sempat membuat heboh pasar dan menjadi rebutan para pedagang.
Mereka berharap orang nomor satu di Jawa Tengah itu mampir dan berbelanja di lapak mereka.
"Saya diajak sosialisasi agar masyarakat mengenal uang baru. Sehingga mereka tidak tertipu, bahwa ini duit beneran, bukan duit palsu. Kalau ada yang membeli dengan uang baru, mereka tahu," kata Ganjar.
Masyarakat boleh menukarkan uang lama mereka ke BI dengan uang baru. Ganjar menegaskan, pengenalan uang baru bukan berarti uang lama sudah tak berlaku.
"Perlu diinfokan bahwa uang lama tetap berlaku dan kalau mau ditukar bisa ke BI atau perbankan," ia memberitahu khalayak di Pasar Manis.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Ramdan Denny Prakoso, menambahkan peluncuran uang baru saat ini tidak dibarengi dengan penarikan uang lama oleh BI.
Ia mengimbau masyarakat tak khawatir dan terburu-buru menukarkan uang lamanya dengan yang baru. Uang lama akan tetap berlaku sampai menunggu pengumuman BI.
Saat mengumumkan uang mana yang akan ditarik, masyarakat pemegang uang diberi kesempatan menukarkannya dengan uang baru di seluruh bank di Indonesia dalam jangka lima tahun.
"Penarikan uang lama juga memertimbangkan banyak hal, di antaranya tingkat kelusuhan uang yang beredar, dan sesering apa uang tersebut dipalsukan," beber Ramdan.
Guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang kartal menjelang Natal dan Tahun Baru 2017, BI Purwokerto telah menyiapkan uang sebesar Rp 1,5 triliun sampai Rp 2 triliun rupiah.
Uang yang dipersiapkan tersebut merupakan kombinasi berupa uang lama dan uang baru. "Sedangkan pada lebaran 2016 kemarin kami siapkan Rp 3,5 triliun. Jadi saya rasa jumlah itu akan cukup," ucap dia.