Kristina Tak Berhenti Menangis dan Berkali-kali Pingsan
"Kamu enggak boleh sedih ya, Inang. Minumlah. Biar tenang," kata kerabat yang lain sembari memeluk Kristina yang terus menangis dan pingsan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Tangis Hotriani Kristina boru Purba pecah ketika turun dari Boeing TNI AU/AI-7301 di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Senin (19/12/2016) siang.
Kondisi Kristina yang sangat lemah membuat petugas memasangkan selang pernapasan ke istri co-pilot Hercules yang jatuh di Papua tersebut.
Para kerabat mengeliling Kristina dan mengucapkan kalimat-kalimat menguatkan. "Sabar ya, Inang. Kuatkan dirimu. Tuhan lebih sayang suamimu, Inang," kata seorang kerabat seperti dikutip dari Tribun-medan.com (Tribunnews Group).
"Kamu enggak boleh sedih ya, Inang. Minumlah. Biar tenang," kata kerabat yang lain sembari memeluk Kristina yang terus menangis dan berkali-kali pingsan.
Kristina adalah istri co-pilot Kapten (Pnb) Jan Hotlan Parlin Saragih yang termasuk dalam 13 korban jatuhnya pesawat Hercules A-1334 TNI AU. Pesawat tersebut menabrak gunung di dekat Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu (18/12) pagi, hingga seluruh awak dan penumpangnya tewas.
Sehari sebelum kecelakaan, Sabtu (17/12/2016) siang, Hotriani Kristina Purba, mengunggah foto keluarga di akun Facebook-nya.
Dalam foto tersebut, Kristina yang polwan di Polres Malang, Jatim, mengenakan busana warna kuning, sementara suami dan dua anak lelakinya, berusia 4 dan 2 tahun, sama-sama mengenakan kemeja batik warna merah.
Ketika ditelusuri dari linimasa, foto wefie itu dibuat setelah mereka mengikuti ibadah perayaan Natal di sebuah tempat.
Dari linimasa itu pula, ada sebuah foto yang menampilkan Kapten Jan Parlin sedang berada di Australia.
Di foto itu, almarhum berdiri sambil tersenyum dan membawa selembar kertas bertuliskan I Love You Honey, Alexandre and Gabriel, From Richmond City, New South Wales, Australia.
Keharuan juga menyelimuti rumah keluarga Pelda Agung Sugihantono di Desa Mranggen, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jatim. Suasana haru semakin kental ketika jenazah Pelda Agung tiba di rumah duka, Senin pukul 10.00 WIB.
Ketika jenazah Agung tiba, seorang perempuan berhijab warna hitam jatuh pingsan. Dia adalah Atin Paliatin, saudara tiri almarhum.
Sedangkan istri Agung, Ny Linda Lidya, meski meneteskan air mata namun terlihat lebih tabah.
Begitu juga dengan putra putrinya, Dea (15) dan Novian (8). Keduanya juga mendampingi ibu mereka sampai di peristirahatan terakhir Pelda Agung di makam keluarga Tegal Sari di Kelurahan Keraton, Maospati.
Baca: Hercules TNI AU Jatuh di Wamena, Wapres Tak Yakin karena Faktor Usia Pesawat
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada Senin dini hari hadir di Hanggar Skadron 32 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada 13 jenazah prajurit TNI AU yang gugur dalam kecelakaan pesawat Hercules A-1334 di Papua.
Panglima menyampaikan berbelasungkawa atas meninggalnya para prajurit terbaik TNI AU di Wamena.
Gatot juga mengatakan bahwa TNI akan memberikan perhatian besar terhadap keluarga para korban. Demikian pula terhadap putra-putri para korban, khususnya pendidikan mereka.
"Semua keluarga akan mendapat perhatian dari TNI, termasuk istri-istri (korban) yang tidak bekerja akan dibantu untuk mendapatkan pekerjaan," ujarnya seperti dikutip dari Surya.
TNI juga memberikan kenaikan pangkat satu tingkat kepada para korban pesawat Hercules.