Kisah Cinta Bung Karno di Pengasingan Hingga Dua Ular Misterius Penjaga Pohon
Salah satu yang menarik dari peninggalan itu adalah, surat cinta Bung Karno pada istrinya Fatmawati.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah kemerdekaan Indonesia.
Selain kisah perjuangan masyarakat Bangka melawan penjajahan Belanda ada juga kisah tokoh-tokoh besar bangsa yang diasingkan penjajah Belanda di pulau Timah ini.
Setelah Agresi Militer Belanda tahun 1949 menyerang Ibu Kota Republik Indonesia, pada waktu itu berada di Yogyakarta, Soekarno, Hatta, serta para tokoh lainnya ditawan Belanda dan diterbangkan ke Muntok dengan alasan supaya terisolir dari pergaulan dunia internasional.
Mereka lalu diasingkan di Muntok kabupaten Bangka Barat, tepatnya di Pesanggrahan Menumbing.
Pesanggrahan Menumbing dulunya digunakan sebagai lokasi pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta.
Tokoh nasional lainnya yang juga sempat diasingkan di wilayah Muntok yakni Agus Salim, Mohammad Roem dan Ali Satroamijoyo.
Para tokoh bangsa ini, saat masa pengasingannya memang tidak ditumpuk di satu lokasi saja.
Melainkan disebar di beberapa tempat. Beberapa di antaranya diasingkan bergantian dengan menggunakan lokasi yang sama.
Bangunan yang berada di puncak Bukit Menumbing itu merupakan sebuah bangunan permanen berbahan batu dan semen yang dicat warna putih.
Bangunan ini mirip benteng yang menghadap langsung ke Pelabuhan Muntok.
Selain bangunan utama serupa benteng, juga terdapat sejumlah bangunan kecil yang berfungsi sebagai gudang dan pos jaga.
Di sekitar benteng terdapat banyak lembah yang curam. Lembah hingga punggungan perbukitan di kawasan ini, masih terjaga kelestariannya.
Pepohonan hijau tampak tumbuh lebat tinggi menjulang.
Berada di puncak Gunung Menumbing berketinggian 445 meter di atas permukaan laut (mdpl), keberadaan Pesanggrahan Menumbing sangat terpencil.