Lebih dari 104.000 Orang Mengungsi akibat Banjir di Bima, Mereka Mengaku Lambat Terima Bantuan
Seorang perempuan pengungsi mengaku kecewa lantaran menunggu bantuan yang tak kunjung tiba.
Editor: Sapto Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BIMA - Lebih dari 104 ribu penduduk mengungsi akibat banjir yang terjadi di Bima, Nusa Tenggara Barat.
Banjir besar telah menerjang Bima sebanyak dua kali, yakni pada Rabu (21/12/2016) dan Jumat (23/12/2016) lalu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, akibat banjir ini, ribuan rumah terendam hingga ketinggian satu sampai tiga meter, serta akses komunikasi dan pasokan listrik mati di Kota Bima.
Seorang perempuan pengungsi mengaku kecewa lantaran menunggu bantuan yang tak kunjung tiba.
Ia bersama warga lainnya datang ke Kantor Wali Kota Bima untuk meminta bantuan berupa bahan makanan.
Sebagian korban banjir bandang di Bima menganggap petugas lamban untuk memberikan bantuan langsung kepada warga terdampak bencana.
Sementara itu, Pemda setempat mengaku masih mendata korban banjir.
Wali Kota Bima, Qurais H Abidin menjamin, bantuan yang datang dari beragam kalangan cukup untuk semua pengungsi.
Pemda setempat telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari, yakni dari 22 Desember 2016 hingga 4 Januari 2017.
Simak laporan tim Kompas TV dalam tayangan video di atas. (*)