Romo: Isu Teroris Bikin Sesama Pemeluk Agama Mudah Dipecah Belah
Anggota Komisi III DPR-RI, H.R. Muhammad Syafi'i, mengatakan, konstruksi pemikiran dan pandangan teroris adalah hasil bentukan negara barat.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Anggota Komisi III DPR-RI, H.R. Muhammad Syafi'i yang akrab disapa Romo mengatakan, konstruksi pemikiran dan pandangan teroris adalah hasil bentukan negara barat.
Ia mengatakan, negara-negara barat sengaja menciptakan pemikiran itu untuk menjajah dan menguasai kekayaan suatu negara, termasuk Indonesia.
"Saya beri contoh kontruksi teroris. Seperti halnya Alqaeda. Pasukan Alqaeda yang ada di Pakistan itu awalnya dibentuk untuk mengusir Rusia dari negaranya," kata Romo di rumah aspirasinya di Jalan Bunga Baldu II, Asam Kumbang, Medan Selayang, Senin (26/12/2016) sore.
Setelah Rusia berhasil diusir dari Pakistan muncullah Amerika yang ingin menguasai kekayaan alam di Pakistan.
Baca: Komentari Kasus Eko Patrio, Politikus Gerindra: Kapolri Teror Rakyat Sendiri
Baca: Komisi III Pastikan TNI Ikut Tangani Kasus Terorisme
Sehingga, Alqaeda yang awalnya berjuang mempertahankan negaranya dari penjajahan mulai disingkirkan Amerika. Karena melawan, Amerika menganggam Alqaeda teroris.
"Saya bertanggungjawab dengan statemen ini. Siapa saja anak bangsa yang melawan perampokan terhadap negerinya sendiri, maka ia akan dicap atau distigma sebagai teroris," ungkap Romo.
Indonesia, kata Romo, masyarakatnya didominasi oleh umat Muslim. Negara-negara yang hendak menguasai Indonesia memecah belah umat yang mayoritas, satu di antaranya menciptakan stigma melalui isu terorisme.
"Dengan isu teroris, antarsesama pemeluk agama akan saling mencurigai. Kita dengan mudah dipecah belah oleh bangsa asing yang hendak menguasai Indonesia," ungkap politikus Gerindra ini.