Waduk Jatiluhur Jadi Sasaran Teroris, Ini Hal Mengerikan yang Terjadi Jika Diledakkan
Karena jika terduga teroris itu sampai meledakkan Waduk Jatiluhur, ini hal mengerikan yang akan terjadi.
Editor: Rendy Sadikin
Kapala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Anton Charliyan mengaku kesulitan menangkap terduga teroris yang berada di rumah apung atau keramba jaring apung (KJA) Jatiluhur, Purwakarta.
" Justru kita bingung kenapa di sini? Pertanyaannya, mengapa harus di rumah apung, sehingga menyulitkan (penangkapan)? Ketika kami minta mereka menyerah, mereka malah menyerang," ujar Anton di lokasi kejadian, Minggu (25/12).
Anton menjelaskan, jika mereka tidak menyerang, maka polisi tidak akan mengeluarkan tembakan.
Namun karena terduga teroris melakukan penyerangan, polisi pun mengeluarkan tembakan.
"Yang tidak menyerang selamat. Yang menyerang apa boleh buat. Karena kita kan tidak tahu mereka bawa bahan peledak atau tidak," ucapnya.
Anton mengaku masih bertanya-tanya kenapa mereka bisa di rumah apung.
Karena jika terduga teroris itu sampai meledakkan Waduk Jatiluhur, bisa memakan banyak korban.
"Coba kalau bendungan ini diledakkan, mau jadi apa? Makanya segera kita lumpuhkan," ujarnya.
Anton bahkan sempat membandingkan dengan jumlah korban teroris di Gedung World Trade Center (WTC), New York, Amerika Serikat.
Menurut Anton, jika Waduk Jatiluhur diledakkan, jumlah korban bisa lebih banyak dibanding jumlah korban terorisme di WTC.
"Ini lebih besar dari WTC. Purwakarta, Bandung, Karawang sampai Jakarta, bisa jadi korban," katanya.
Meski demikian Anton mengakui, dalam penyisiran kemarin, tidak ditemukan bahan peledak.
"Di sini tidak ditemukan bahan peledak," katanya.
Namun petugas terus menyisir lokasi penggerebekan.
Termasuk menyisir area dalam danau (waduk) Jatiluhur. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa di lokasi kejadian benar-benar aman dan steril. (meg/jar/wly/m7/kps)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.