Selisih Harga Sabu di Malaysia dan Jakarta Cukup Tinggi, Ini Angkanya
Selisih harga jual sabu di Malaysia dengan Indonesia cukup siginfikan. Sehingga permintaan sabu jelang tahun baru dari Indonesia cukup tinggi.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Selisih harga jual sabu di Malaysia dengan Indonesia cukup siginfikan. Sehingga permintaan sabu jelang tahun baru dari Indonesia cukup tinggi.
"Selisih harga antara Malaysia, Kalimantan Barat, dengan Jakarta itu jauh sekali, jauh sekali," ungkap Kapolresta Pontianak Kombes Iwan Imam Susilo saat acara pemusnahan barang bukti dua kilogram sabu dan 15 ribu butir pil ekstasi di Polresta Pontianak, Rabu (28/12/2016).
Ia mendapatkan informasi di Malaysia, satu kilogram sabu diperkirakan seharga Rp 180 juta. Sementara di Kalimantan Barat satu kilogramnya Rp 1 miliar.
"Di Jakarta harga satu kilogramnya Rp 1,6 miliar. Jauh sekali, artinya permintaan dari Jakarta atau pun daerah lain ini luar biasa," papar dia.
Menurut dia dua kilogram sabu dan 15 ribu butir pil ekstasi yang dimusnahkan hari itu akan dikirim ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
"Artinya, sumber itu cukup banyak dari Malaysia dan itu melalui wilayah kita. Dengan demikian, tentunya perbatasan harus lebih diperketat termasuk jalur dari perbatasan," jelas dia.
Iwan menambahkan, Pontianak merupakan pintu terakhir masuknya narkotika melalui jalur udara maupun laut. Beredar informasi 100 kilogram narkoba yang diungkap di Tangerang berasal dari Malaysia.
"Ini tentunya menjadi tantangan dan tugas berat kita, bagaimana kita bisa mengamankan jalur Kalimantan Barat maupun Pontianak sebagai lintasan," ungkap dia.
Kapolresta juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berusaha keras dalam upaya untuk memberantas peredaran narkoba.
"Selama ini kami mengungkap sabu dan ekstasi, tetapi perlu saya ingatkan bahwa yang beredar di Pontianak, Kalimantan Barat, bukan hanya sabu dan ekstasi, termasuk juga putaw," beber dia.