Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahun Depan, Banyuwangi Tuntaskan Sambungan Fiber Optik 145 Desa

Tahun depan, 145 desa ditargetkan sudah tersambung fiber optik, sehingga semua desa sudah tersambung infrastruktur TIK cepat tersebut

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tahun Depan, Banyuwangi Tuntaskan Sambungan Fiber Optik 145 Desa
Surya/Haorrahman
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat memberikan kuliah perdana bagi aparatur desa, di IAI Ibrahimy Banyuwangi 

Laporan Wartawan Surya Haorrahman

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi melakukan percepatan sambungan fiber optik ke seluruh desa di kabupaten tersebut untuk mempercepat pelayanan publik di tingkat desa.

Untuk mewujudkan percepatan sambungan tersebut, Pemkab Banyuwangi menandatangani nota kesepahaman dengan PT Indonesia Comnets (ICON) Plus, perusahaan penyedia dan pengembang jasa teknologi informasi dan komunikasi (TIK), anak perusahaan Perusahaan Listrik Nasional (PLN).

Tahun depan, 145 desa ditargetkan sudah tersambung fiber optik, sehingga semua desa sudah tersambung infrastruktur TIK cepat tersebut.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Banyuwangi telah menjalankan program Smart Kampung, yang merupakan program pengembangan desa terintegrasi yang memadukan antara penggunaan TIK berbasis serat optik, peningkatan kualitas pelayanan publik, kegiatan ekonomi produktif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.

"Syarat Smart Kampung adalah ketersediaan TIK sebagai tulang-punggung percepatan pelayanan publik di tingkat desa, sehingga kita butuh fiber optik sampai ke desa-desa,” ujarnya, Sabtu (31/12/2016).

Sebagai kabupaten terluas di Pulau Jawa, sambung Anas, jarak desa dan pusat kota di Banyuwangi bisa sangat jauh.

BERITA REKOMENDASI

Waktu tempuh dari desa terujung ke pusat kota bisa mencapai 3 jam.

Luas Banyuwangi yang mencapai 5.700 kilometer persegi kerap membuat pelayanan publik banyak memakan biaya.

Warga yang membutuhkan dokumen kependudukan harus menuju ke kantor kecamatan atau pusat kota yang cukup jauh lokasinya.

Dengan Smart Kampung, urusan itu diselesaikan di tingkat desa.

Tapi tentu butuh jaringan TIK yang kuat karena yang berjalan adalah datanya, bukan orangnya.


Saat ini sebagian desa sudah menerapkan Smart Kampung, termasuk yang cukup jauh dari pusat kota seperti di Kecamatan Genteng, Muncar, Glenmore, Licin dan Wongsorejo.

"Memang belum semua, baru sekitar 44 desa, oleh karena itu tahun depan kita tuntaskan 145 desa harus sudah tersambung fiber optik,” kata Anas.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas