Ius Pane Kerap Naik Turun Bus Memastikan Tas Cokelat Miliknya Tak Dibawa Penumpang Lain
Menurut Marwan, Ius Pane kerap naik turun bus setiap ada penumpang yang turun.
Editor: Dewi Agustina
Penangkapan Ius dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana Marpaung.
Ia mengatakan, penangkapan itu berawal ketika pihaknya mendapat informasi keberadaan pelaku di dalam bus ALS bernomor bodi 333.
"Bus itu berangkat dari Bogor menuju Medan, Sumatera Utara, sejak Kamis (29/12/2016) lalu," kata Sapta.
Menurutnya, dari informasi itu, tim Resmob yang dipimpin Kanit Reskrim AKP Abdi Harahap mencoba mengadang pelaku di pangkalan ALS di Marindal, Medan.
Begitu turun, pelaku yang rencananya akan pindah mobil untuk menuju Belawan, Simpang Pajak, langsung ditangkap.
"Saat diringkus, pelaku tak melakukan perlawanan," kata Sapta.
Rumah Pius
Usai menangkap Ius Pane, polisi menyambangi kediaman Ius Pane di Kampung Banjaran Pucung, Tapos, Depok, Jawa Barat, Minggu (1/1/2017).
Nia, seorang tetangga Ius Pane, menyebut sekitar lima orang anggota Polri datang pukul 16.00 WIB dan langsung menemui istri Ius Pane.
Polisi lalu mengajak istri Ius dan seorang perempuan muda keluar rumah. Mereka lalu mencari sesuatu di saluran air yang berada tak jauh dari rumah pelaku.
Lima menit berlalu polisi meninggalkan istri dan perempuan muda yang berada di kediaman Ius Pane.
"Tidak lama kok, polisinya langsung pergi. Mereka tidak bawa apa-apa dari bawah," katanya.
Sebelumnya Polisi juga menyambangi rumah Ius Pane, Kamis (28/12/2016) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Nia mengatakan kedatangan Polisi itu cukup menyita perhatian warga.
"Ada sekitar lima orang, masuk ke rumah si Om. Tapi si Om tidak ada," katanya.
Sementara itu keluarga Ius Pane menolak untuk memberikan keterangan kepada wartawan yang menyambangi kediaman Ius Pane. (tribunmedan/rek/val/wah)