Organisasi Kepemudaan NTT Sepakat Jaga Keberagaman
Sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada di Kota Kupang, Provinsi NTT sepakat menciptakan kedamaian di NTT.
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada di Kota Kupang, Provinsi NTT sepakat menciptakan kedamaian di NTT. Kedamaian itu juga harus tercipta ketika sesama umat sedang merayakan hari besar keagamaan.
Hal ini terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor NTT.
Diskusi ini dengan tema Mewujudkan Damai dari NTT menuju Indonesia ini berlangsung di Sekretariat PW NU NTT, Jumat (23/12/2016) petang.
Terlibat aktif dalam diskusi ini sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada di Kota Kupang. Hadir pula pihak BIN NTT dan Polres Kupang Kota.
Suasana di Sekretariat PW NU NTT yang tidak begitu luas namun cukup membawa suasana damai dan kebersamaan selama diskusi.
Ketua PW GP Ansor NTT, Abdul Muis, dalam kata pengatar diskusi mengatakan, dalam membangun dan meningkatkan kemajemukan di NTT, serta menyambut hari besar keagamaan khususnya Hari Raya Natal, maka pihaknya menggelar FGD.
Diskusi itu sebagai wujud kepedulian anak bangsa untuk menciptakan kedamaian dan itu dimulai dari NTT.
Kedamaian dan kenyamanan, lanjut Muis sebagai modal dasar dalam membangun daerah NTT, karena itu dia mengajak semua pihak agar terus menciptakan kedamaian sehingga benar-benar damai itu dari NTT untuk Indonesia
Didampingi Sekretaris PW GP Ansor NTT, Ajhar Jowe, Muis mengatakan, cinta damai akan menjadi sikap bagi para pemuda NTT dan Indonesia terhadap sesama anak bangsa.
Sikap pemuda sadar akan kedamaian dan melalui OKP masing-masing yang hadir dalam diskusi itu, diminta agar berani menyatakan diri bahwa sebagai pemuda untuk mengawal keberagaman dan kedamaian untuk bangsa, negara dan daerah.
"Karena itu, kami pemuda NTT harus menyatakan bahwa pemuda menjamin keamaman dan keselamatan umat beragama di NTT. Kami juga minta masyarakat NTT untuk tetap beribadah seperti biasa tanpa dilanda rasa ketakutan," ujar Muis.
Dikatakan, NKRI itu tetap menjadi harga mati dan komitmen dasar dari semua sama yakni bagaimana berdamai dan kedamaian itu harus terpancar dari NTT untuk Indonesia.
Kasat Binmas Polres Kupang Kota, IPTU, Josep Marsudi yang diberi kesempatan pertama menyampaikan pendapat soal kondisi terakhir di NTT, khususnya di Kota Kupang, mengatakan, selama ini adanya media sosial sangat meresahkan masyarakat.
"Kami dari kepolisian berharap agar adanya kerjasama , sosialisasi secara terus-menerus sehingga ada rasa persaudaraan dan kebhinekaan," katanya.