Sampah Wisatawan Mencapai 20 Ton Berserak di sekitar Pantai Parangtritis
Libur panjang tahun baru tidak hanya mendatangkan pendapatan dari sektor pariwisata cukup besar untuk Pemerintah Kabupaten Bantul.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Usman Hadi
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Libur panjang tahun baru tidak hanya mendatangkan pendapatan dari sektor pariwisata cukup besar untuk Pemerintah Kabupaten Bantul.
Di balik itu ada pekerjaan rumah yang tak dapat dianggap sepele bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, berupa sampah yang terserak di objek wisata Pantai Parantritis, misalnya. Sampah sampai menumpuk di bibir pantai.
Koordinator Unit Pelaksana Kerja Parangtritis Dispar Bantul, Suranta, mengatakan saat libur panjang tumpukan sampah menjadi pemandangan lumrah.
Kebanyakan sampah-sampah di sana dibawa oleh para wisatawan, sayangnya mereka membuang sampah sembarangan.
Imbasnya, pemandangan Pantai Parangtritis terkesan kumuh dan tak terawat. Asal tahu saja, sampah di musim liburan volumenya naik 10 kali lipat dibanding hari biasa.
Hari biasa petugas kebersihan di sepanjang Pantai Depok, Parangkusuko, Parangtritis, dan Parangendog, berhasil mengangkut 1,5 sampai 2 ton sampah.
Berbeda di hari libur akhir tahun para petugas mengangkut sampai 20 ton sampah banyaknya.
"Sampah yang paling banyak puncaknya malam tahun baru, karena banyak pengunjung yang bawa terompet, alas atau tikar ke pantai pada Minggu juga banyak," ungkap Suranta, Senin (2/1/2017).
"Jumlah wisatawan yang datang juga masih ramai. Tapi hari ini, Senin, jumlah wisatawannya sudah berkurang. Tumpukan sampahnya tidak sebanyak kemarin," ia menambahkan.
Dari tumpukan sampah yang berada di Pantai Parangtritis, menurut Suranta, kebanyakan didominasi sampah anorganik, berupa sampah plastik.
Ini menandakan wisatawan yang berkunjung kurang sadar lingkungan.
"Sampai sekarang kami tetap berusaha keras membersihkan tumpukan sampah di sini, target kami dua sampai tiga hari ke depan kondisi Pantai Parangtritis sudah bersih kembali," papar dia.