Abu Tholut Heran Bahrun Naim Bukan Siapa-siapa Tapi Terlalu Dibesar-besarkan
Seketika Abu Tholut al Jawi mesem menanggapi serangkaian aksi teror pendukung Negara Islam Irak dan Suriah di Indonesia sepanjang 2016.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seketika Abu Tholut al Jawi mesem menanggapi serangkaian aksi teror pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sepanjang 2016.
Mantan terpidana kasus terorisme itu menganggap karena pemerintah gagal menjalankan program deradikalisasi bagi para pengikut ISIS.
"Saya tidak bilang gagal bagi napi teroris yang bukan pendukung ISIS karena mereka ikut program pemerintah. Yang menolak itu yang ISISer (pendukung ISIS)," ucap Tholut kepada Tribun Jateng beberapa pekan lalu.
Mantan pimpinan Jamaah Islamiyah ini pernah mengunjungi beberapa terpidana teroris di Lapas Cipinang (Jakarta), Lapas Kedungpane (Semarang), dan Lapas Porong (Sidoarjo).
Mereka di balik jeruji besi tidak neko-neko. Sayangnya, selama ini pihak lapas menyamaratakan perlakuan terhadap napi teroris, padahal tidak semuanya mendukung ISIS.
Abu Tholut saat ditemui Tribun Jateng di rumahnya di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (21/10/2015).
Ketika para pendukung ISIS membuat gaduh di lapas, seluruh napi teroris terkena imbasnya dan pada akhirnya mereka dipindahkan ke lapas yang jauh.
"Padahal mereka yang tidak mendukung ISIS sudah mengikuti program. Kalau begitu apa yang terjadi? Pasti rasa kepercayaan terhadap pemerintah hilang, malah timbul masalah lagi," imbuh dia.
Abu Tholut alias Mustofa sudah menyarankan pemerintah agar napi teroris pendukung ISIS dipisah, karena selama ini mereka agresif hingga merekrut kader di dalam lapas.
Hanya sebagian kecil napi teroris yang kembali beraksi. Sebagian besar tidak melakukan aksi serupa setelah bebas. "Yang sebagian kecil itulah para mantan napi teroris pendukung ISIS," tegas dia.
Kualitas Teror Jeblok
Di sisi lain, ia menilai kualitas aksi pendukung ISIS jauh lebih rendah dibanding zaman Noordin M Top. Ia heran dengan modus baru perekrutan pengantin perempuan.
Menurut dia, perekrutan pengantin perempuan tidak tepat. "Kayak tidak ada orang lain saja atau laki-laki. Padahal anggotanya banyak,” ungkap dia.
Abu Tholut berujar pergerakan aksi teror saat ini tidak rapi. Ia sampai tertawa mendengar berita bom panci punya daya ledak hingga 300 meter padahal hanya dibesar-besarkan.
Hal lain yang membuatnya heran adalah nama Bahrun Naim. Sepengetahuannya, Bahrun Naim bukan siapa-siapa, tapi ketokohannya dibesar-besarkan sebagai pentolan ISIS Indonesia.