Abu Tholut Heran Bahrun Naim Bukan Siapa-siapa Tapi Terlalu Dibesar-besarkan
Seketika Abu Tholut al Jawi mesem menanggapi serangkaian aksi teror pendukung Negara Islam Irak dan Suriah di Indonesia sepanjang 2016.
Editor: Y Gustaman
"Ia pernah menjawab dalam statusnya tidak bertanggungjawab dengan beberapa aksi di Indonesia. Kalau posisinya jauh seharusnya mengakui tidak apa -apa," beber dia.
Program deradikalisasi dinilai belum sepenuhnya sukses. Nyatanya, sejumlah pemain lama kasus terorisme muncul beraksi meneror seperti terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, atau Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
(kiri-kanan) Bahrun Naim, Bahrumsyah, Abu Jandal.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono menungkapkan, pihaknya bersama instansi terkait bakal terus melakukan deradikalisasi.
Di antaranya memonitor bekas terpidana kasus terorisme maupun napi teroris yang masih ada di lapas. Selain itu bekerjasama dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Djarod Padakova, mengaku koordinasi dengan lapas yang dihuni terpidana kasus teroris di Jateng sudah dilakukan termasuk pengetatan pengamanan kepada pembesuk.
"Kami bersama kepala lapas selalu berkoordinasi melakukan razia, dan pengetatan kepada pengunjung yang membesuk," tegas Djarod usai jumpa pers laporan akhir tahun 2016 di gedung Borobudur, Polda Jateng, Semarang, Kamis (29/12/2017).
===================================
Sebaran Napi Terorisme di Jateng
1. Lapas Semarang: 9 orang
2. Lapas Batu: 19 orang
3. Lapas Besi: 5 orang
4. Lapas Kembang Kuning: 2 orang
5. Lapas Permisan: 4 orang
6. Lapas Kendal: 2 orang
7. Lapas Magelang: 2 orang
8. Lapas Pekalongan: 2 orang
9. Lapas Purwokerto: 1 orang
10. Lapas Sragen: 2 orang
11. Lapas Brebes: 1 orang
12. Lapas Pasir Putih: 23 orang
Total: 72
===================================
Beberapa waktu lalu polisi mengamankan surat wasiat dari terduga teroris di Purwakarta, Jawa Barat. Isinya berupa ancaman dan rencana penyerangan terhadap pos-pos polisi.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Abioso Seno Aji, meresponya dengan meningkatkan kewaspadaan meski ancaman tersebut tidak ditujukan kepada wilayahnya.
"Betul ada satu surat wasiat, dikatakan mereka sudah mensurvei untuk menyerang pos-pos polisi, namun yang dimaksud di sini adalah pos-pos polisi di Jawa Barat dan Jakarta," aku Abioso.
Pengamanan yang dilakukan di antaranya markas komando, pos-pos polisi di Kota Semarang termasuk asrama Polri, dan tempat kegiatan publik.
"Alhamdulilah intinya (aksi terorisme) belum ada yang mengarah ke Kota Semarang," Abioso menambahkan. (Lipuan Khusus Tribun Jateng)