Harga Cabai Rawit Menggigit, Pedagang Jual Sedikit Busuk
Cabai rawit segar susah dijumpai di pasaran Kota Bandung, kalau pun ada harganya menggigit. Bahkan pedagang terpaksa menjual cabai setengah busuk.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Mahalnya harga cabai rawit di Kota Bandung tak hanya di Pasar Kosambi. Kenaikan harga juga ditemui di Pasar Kiaracondong.
Sidik Taryana (18), pedagang sayur di Pasar Kiaracondong, mengaku menjual cabai rawit merah dengan harga Rp 120 ribu per kilogram tapi tak lagi segar.
"Sekarang juga yang segar susah, karena barangnya tidak ada. Kalau mau ya kondisinya sedikit busuk," kata Sidik kepada Tribun Jabar di Pasar Kiaracondong, Kamis (5/1/2017).
Kenaikan harga cabai rawit merah terjadi sudah sepekan terakhir. Harga cabai rawit merah di pasaran mengalami kenaikan Rp 10 ribu per kilogram setiap harinya.
"Awalnya sebelum tahun baru Rp 80 ribu, lama-lama naik sampai akhirnya Rp 120 ribu per kilogramnya," Sidik menambahkan.
Tingkat penjualan cabai rawit merah mengalami penurunan drastis akibat harganya mahal. Banyak konsumen enggan membeli cabai dengan harga tersebut.
Alhasil, pedagang pun merugi lantaran cabai rawit yang dijualnya mengalami pembusukan.
"Cabai rawit itu dua hari harus habis, kalau tidak busuk," kata Sidik.
Belakangan ini ia hanya mampu menjual 5 kilogram cabai rawit merah setiap harinya. Ketika harga normal ia mampu menjual 10 kilogram.
Kenaikan cabai rawit merah lantaran petani gagal panen. Hal itu dipengaruhi panjangnya musim hujan pada 2016 sehinggga cabai lebih cepat membusuk sebelum dipanen.
"Harapannya harga bisa normal, kasihan pembeli merasa kemahalan dengan harga cabai," kata Sidik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.