Bandar Narkoba Satriandi Sempat Ragu Tembak Pesaingnya
S alias Satriandi pecatan anggota Polri ini sudah merencanakan menembak Jodi Setiawan, diduga bandar narkotika saingannya di Pekanbaru.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - S alias Satriandi pecatan anggota Polri ini sudah merencanakan menembak Jodi Setiawan, diduga bandar narkotika saingannya di Pekanbaru.
Dua pekan sebelum eksekusi Satriandi sudah mempersiapkan senjata api rakitan yang ia beli dari Aceh dan sekotak peluru guna menghabisi nyawa Jodi.
Barang bukti tersebut didapat anggota Unit Reskrim Polresta Pekanbaru dari dalam mobil Satriandi, Honda Freed hitam nomor polisi BM 1110 OC, tak lama tertangkap di Padang Panjang, Sumatera Barat.
Kasubag Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Rachmad Wibowo, mengatakan sebanyak 47 butir peluru ditemukan di dalam kotak dan enam lainnya tertanam di silinder pistol revolver.
"Senpi ditemukan di dalam Masjid. Ada dugaan tersangka sengaja menyembunyikannya," terang Rachmad Wibowo kepada wartawan di Polresta Pekanbaru, Selasa (10/1/2017).
Usaha Satriandi menghabisi nyawa Jodi beberapakali sempat gagal. Setidaknya ada tiga lokasi sampai akhirnya Satriandi benar-benar menembak mati Jodi.
"Tersangka sempat ragu saat akan menembak. Tersangka takut salah tembak. Selain itu lokasinya yang ramai," terang Rachmad.
Setibanya di Jalan Hasanuddin, Kota Pekanbaru, Satriandi benar-benar menembakkan pistol dan peluru mengenai dada kiri korban sampai terjatuh dari motornya.
Sedangkan tembakan kedua meleset dan mengenai mobil yang terpakir di halaman rumah warga tempat Jodi masih berusaha lari dalam kondisi dada tertembak.
Setelah menembak dua kali Satriandi kabur menggunakan mobil Avanza hitam. Proses eksekusi Jodi di Jalan Hasanudin tidak terlepas peran dari seorang wanita.
Wanita tersebut yang kemudian memancing Jodi akhirnya sampai ke lokasi eksekusi. Selain itu seorang lelaki juga membantu Satriandi menghabisi nyawa Jodi.
"Jadi tiga orang ditetapkan tersangka. Satriandi dan seorang wanita serta satu laki-laki," Rachmad menambahkan.
Meski sempat melarikan diri Jodi akhirnya tewas di teras rumah warga di Jalan Hasanuddin, Sabtu (7/1/2017).
Hasil pemeriksaan di tubuh korban polisi menemukan satu pil diduga ineks atau ekstasi dalam lipatan uang pecahan Rp 50 ribu, handphone, kunci gembok, uang Rp 1.3 juta rupiah, satu helai kaus hitam, celana pendek jins warna biru, gelang dan kalung stainless serta ikat pinggang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.