Kisah Sukses Pemilik Pabrik Roti Galuh Sari di Bogor, Dulunya Tukang Kue Pancong Keliling
Amir Syaripudin dan Iah Maemunah adalah pemilik pabrik roti merek Galuh Sari. Usaha mereka di Bogor cukup sukses. Omzetnya puluhan jutaan rupiah.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR TENGAH - Amir Syaripudin dan Iah Maemunah adalah pemilik pabrik roti merek Galuh Sari. Usaha mereka di Bogor cukup sukses. Omzetnya jutaan rupiah.
Namun, tak banyak yang tahu pasangan suami-istri tersebut memulai usahanya dari nol. Tahun 1997, Amir awalnya hanya pedagang kue pancong keliling yang disebut bandros.
Penghasilan mereka tak seberapa itu disyukurinya dengan lapang dada. Ia kemudian sempat beralih jualan kue dorayaki, yang populer lewat serial kartun Doraemon.
"Jualannya masih keliling pakai pikulan," tutur Iah, menceritakan perjuangan suaminya itu.
Amir kemudian menemukan peruntungannya saat jualan roti bakar Bandung. Saat itu, ia tak puas hanya berjualan. Keinginan mendirikan pabrik roti sendiri begitu besar di benaknya.
"Dulu jualan pakai gerobak. Sampai akhirnya bapak sama temannya bikin roti sendiri dan dijual sendiri," lanjut Iah.
Tahun 2000, Amir mendirikan pabrik roti di kawasan Jalan Panagaragan Kidul, Kelurahan Panaragan, RT 5/5, Kecamatan Bogor Tengah.
Perlahan tapi pasti, usahanya terus berkembang. Produksi rotinya terus mengalami peningkatan pesat seiring banyaknya permintaan.
"Dulu roduksi lima kilogram paling 30 roti, sekarang sehari hampir 3000 roti," ucap Iah.
Kini pabrik roti Galuh Sari sudah mempekerjakan 12 orang dan lebih dari 200 pedagang roti keliling yang tersebar di wilayah Jabodetabek.
Iah menuturkan bahwa setiap kerja keras, doa, rasa syukur, dan kejujuran akan membawa setiap usaha pada kesuksesan atau keberhasilan.(*)