Bupati Sintang Kecewa Warganya Adang Wasekjen MUI
Kedatangan Wakil Sekjen MUI KH Tengku Zulkarnaen ke Kabupaten Sintang, Kamis (13/1/2017), diundang Bupati Sintang Jarot Winarno.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kedatangan Wakil Sekjen MUI KH Tengku Zulkarnaen ke Kabupaten Sintang, Kamis (13/1/2017), diundang Bupati Sintang Jarot Winarno.
Zulkarnaen menahan diri turun dari pesawat karena sekelompok orang dari Forum Pemuda Dayak Sintang menolak kedatangannya.
"Tengku Zulkarnaen sungguh sangat heran bagaimana mungkin senjata tajam bisa masuk sampai ke kaki pesawat," ungkap pengurus Aliansi Umat Islam Kalimantan Barat Bersatu, Athailah, di depan Polda Kalimantan Barat, Jumat (13/1/2017).
Menurut dia, Zulkarnaen ke Sintang untuk menghadiri maulid Nabi Muhammad SAW. Karena penolakan sejumlah orang pesawat yang ditumpangi Zulkarnaen kembali ke Pontianak.
Zulkarnaen sempat ingin turun dari pesawat tapi dua orang polisi memintanya bertahan dan melarang turun demi keamanan.
"Bupati sangat kecewa dengan pengadangan tersebut," Athailah menambahkan.
Menyikapi pengadangan Zulkarnaen, Aliansi Umat Islam Kalimantan Barat Bersatu menghadap dan beraudiensi dengan Kapolda Kalbar Irjen Musyafak tadi siang.
Mereka mendesak Polda Kalbar menangkap pelaku pengusiran dan kekerasan terhadap Zulkarnaen karena sudah mengancamnya dengan senjata tajam.
"Kami mendesak Kapolda Kalbar memproses Kapolres Sintang karena terkesan melakukan pembiaran terhadap aksi pengusiran tersebut," kata dia.
Aliansi Umat Islam Kalbar Bersatu juga mendesak Dirjen Perhubungan Udara atau PT Angkasa Pura II untuk memproses Kepala Bandara Susilo yang membiarkan sekelompok pemuda Dayak masuk ke dalam objek vital dengan membawa senjata tajam.
Dikatakan Athailah, mereka mendesak legislatif dan eksekutif untuk mengawasi dan menindak kelompok-kelompok intoleran yang mengganggu ketertiban dan keamanan.