Segelas Air Mineral dan Sisa Bakpia Jadi Petunjuk Pembunuhan Sadis Nenek dan Cucunya
Kasus pembunuhan sadis terhadap nenek dan cucu, Eti Sulatri (65) dan Hanani Sulma Mardiyah (24) menemui titik terang.
Editor: Dewi Agustina
"Kalau pelaku sempat bertamu, kemungkinan dia kenal dengan korban," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengutuk keras perbuatan pelaku pembunuhan terhadap alumnusnya, Hanani Sulma Mardiyah (24).
Hanani merupakan alumnus Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UMP.
Wakil Rektor IV UMP, Jebul Suroso mengatakan, pihaknya mendesak polisi untuk mengusut tuntas kasus itu dan menghukum pelaku sesuai dengan perbuatannya.
"Kami mengutuk kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa alumnus kami. Tindakan pelaku tidak berperikemanusiaan," katanya.
Menurut Suroso, semasa kuliah Hanani merupakan mahasiswi berprestasi di bidang akademik.
Terbukti, Hanani mampu menyelesaikan studinya dalam waktu singkat, 3,5 tahun, dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) cum laude.
Di luar kegiatan akademik, Hanani juga aktif di organisasi.
Duka mendalam juga dirasakan teman semasa kuliah dan teman organisasi korban.
Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Banyumas, Saeful Islam mengatakan, Hanani adalah salah satu kader terbaik IMM.
Ia pernah aktif dan menjabat sebagai Pimpinan Komisariat Fakultas Ekonomi Bisnis UMP. Hanani juga aktif di Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah.