Sepasang Lumba-lumba Terperangkap Jaring Nelayan, Begini Nasibnya Sekarang
Dua mamalia laut ini berjenis lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus), terperangkap jaring nelayan asal Rembang.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis M
TRIBUNEWS.COM, BATANG - Tim gabungan Batang Dolphin Center (BDC), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng, dan Satuan Polair Polres Batang melepas sepasang lumba-lumba di perairan Batang, Jumat (13/1/2017).
Dua mamalia laut ini berjenis lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus), terperangkap jaring nelayan asal Rembang.
Kepala Bidang Humas BDC, Sutejo, mengatakan pihaknya mendapat laporan mengenai lumba-lumba yang terjaring pada Jumat dini hari.
"Setelah dapat kabar, kami langsung cek. Ternyata benar ada dua lumba-lumba yang tersangkut jaring nelayan dari Rembang," kata Sutejo di Pantai Sigandu.
Kondisi sepasang lumba-lumba itu sehat saat dievakuasi.
"Hanya ada beberapa luka lecet. Karena kondisinya masih sehat, langsung kami lepaskan ke laut. Sebelumnya sudah diberi vitamin dan dicek kondisinya oleh dokter," jelas dia.
Keduanya diduga terperangkap jaring nelayan di sekitar perairan Karimunjawa.
Lumba-lumba hidung botol memang banyak terdapat di perairan tersebut.
"Habitatnya selain di Laut Jawa adalah di Selat Sunda dan Samudera Hindia," imbuhnya.
Lumba-lumba jantan diperkirakan berusia 11 tahun, memiliki berat 80 kilogram dan panjang 207 centimeter.
Adapun betina diperkirakan berumur enam tahun, berat 67 kilogram dan panjang 186 centimeter.
Kapolres Batang, AKBP Juli Agung Pramono memuji sikap nelayan yang segera melaporkan ke BDC saat mengetahui ada lumba-lumba yang terkena jaring.
Agung berharap semua warga peduli terhadap keberadaan hewan yang dilindungi.
"Kami berterima kasih kepada nelayan asal Rembang yang menyerahkan lumba-lumba itu."
"Akhirnya bisa ditangani baik, diobati, dan dikembalikan ke alam liar. Lumba-lumba merupakan hewan laut yang dilindungi," jelas Agung. (*)