Pengiriman Ratusan Detonator, Pemilik Rumah No 6 Jalan Husein Hamzah Kaget dan Tak Kenal Nama Udin
Penghuni rumah tersebut, Yuni (50) mengaku anak pemilik rumah No 6 yang memang sesuai dengan alamat yang dimaksud.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK- Tribunpontianak.co.id menelusuri alamat tujuan yang tertulis pada paket kiriman yang berisi ratusan alat pemicu peledak (detonator) dan sudah diamankan petugas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di terminal kargo pada Selasa (17/1/2017) sekitar pukul 15.33 WITA.
Alamat tersebut yakni rumah No 6, Jalan Husein Hamzah, Kelurahan Pal Lima, Pontianak, Kalimantan Barat.
Berdasarkan alamat tersebut, tampak sebuah rumah bercat putih dengan halaman depan dipenuhi rerumputan hijau dan terdapat nomor 6 tertulis di dinding depan rumah, memang sesuai dengan alamat yang dituju paket kiriman tersebut.
Pintu depan rumah tampak tertutup rapat, namun satu daun jendela di samping rumah tampak terbuka, selain itu pintu dapur juga terbuka.
Setelah memanggil pemilik rumah, namun tak mendapatkan jawaban. tribunpontianak.co.id kemudian menanyakan kepada penghuni rumah di belakang rumah No 6.
Penghuni rumah tersebut, Yuni (50) mengaku anak pemilik rumah No 6 yang memang sesuai dengan alamat yang dimaksud.
Rumah tersebut merupakan rumah orangtuanya, namun orangtuanya sudah meninggal dunia.
"Rumah No 6, rumah mama saya di depan. Mama saya namanya Hj Rugayah. Dari tadi ada orang yang cari rumah sini, rumah Udin."
"Ndak ada nama itu di sini, keluarga saya ndak ada yang namanya Udin. Rumah saya ini termasuk No 6A, karena rumah mama saya di depan No 6," ungkapnya kepada tribunpontianak.co.id, Rabu (18/1/2017) sekitar pukul 17.00 WIB.
Selain itu, Yuni juga menuturkan bahwa di sekitar rumah orangtuanya tersebut memang rumah saudaranya. Sehingga ia memastikan tidak ada yang namanya Udin di sekitar rumahnya.
"Sebelah rumah kakak saya, saudara saya ndak ada yang namanya Udin. Apa sih masalahnya, saya belum tahu," ujarnya.
Yuni mengaku kaget jika rumah orangtuanya tersebut, dikaitkan dengan seseorang bernama Udin.
Terlebih dikaitkan dengan alamat tujuan kiriman paket ratusan detonator yang diamankan di Makasar.
"Eh seram dengarnya, saya ndak ngerti, baru tahu saya. Tadi memang ada tiga orang nanya nama Udin, saya ndak kenal orangnya, mereka berpakaian biasa," jelas Yuni.
Menurut kisahnya, setelah ibunya meninggal dan tak ada yang menghuni rumah No 6 tersebut, bibinya bernama Maleha yang kini menempati rumah tersebut.
"Mama sudah meninggal, rumah itu kosong jadi bibi saya yang tinggal. Bibi saya namanya Maleha, dia sendiri di rumah itu. Di sini ndak ada nama Udin, ndak ada."
"Terkejut saya kalau dikaitkan dengan informasi itu, kami di sini ndak tahu menahu soal itu," sambungnya.